Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puncak Penularan COVID-19 Mei, Menkeu: Yang Terpapar Bisa Tembus 95.000 Orang

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan puncak pandemi COVID-19 diperkirakan akan terjadi pada April hingga akhir Mei mendatang.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) saat mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/3/2020). KTT tersebut membahas upaya negara-negara anggota G20 dalam penanganan COVID-19. Biro Pers dan Media Istana

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan puncak pandemi COVID-19 diperkirakan akan terjadi pada April hingga akhir Mei mendatang.

Mengutip  berbagai model yang dikembangkan oleh sejumlah institusi, Sri Mulyani menyatakan perkiraan jumlah orang yang terpapar COVID-19 bisa melonjak hingga mencapai 95.000 orang.

“Menurut berbagai model yang dikembangkan, baik BIN dan UI serta ITB, diperkirakan akan terjadi puncak (COVID-19) pada akhir Mei dengan jumlah terpapar ada 95 ribu orang, ini proyeksi BIN yang dikembangkan bersama ITB dan UI,” ujarnya dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (6/4/2020). 

Dia menambahkan, dengan perkiraan jumlah yang melonjak pesat dalam dua bulan ke depan, pemerintah sangat perlu mengambil langkah yang strategis untuk mencegah puncak penularan. 

“Dalam literatur disebut kurvanya dibuat lebih landai, artinya pasti meningkat, tetapi tidak eksponensial. diupayakan melambat atau melandai,” tuturnya.

Di samping itu, dia mengatakan pandemi COVID juga mampu menyebabkan gejolak pasar keuangan dan ekonomi global. Pasalnya, untuk mencegah penularan, dilakukan langkah drastis seperti social distancing hingga lockdown.

“Ini menyebabkan disrupsi produksi dan volatilitas pasar keuangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper