Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengungkapkan dua nama anak usaha yang akan kembali dimasukkan ke dalam induk perusahaan, yakni PT Garuda Tauberes Indonesia (GTI) dan PT Garuda Indonesia Air Charter (GIAC).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan GTI akan dimasukkan kembali ke dalam induk usaha karena sudah ada unit kargo yang menangani. Hal tersebut bisa membantu interaksi bisnis kargo Garuda dengan para agen dan pelanggan.
"Juga ada beberapa anak perusahaan, sebenarnya ini [sebelumnya] di-spin off. Kami spin off training center agar bisa sertifikasi pilot dan awak kabin di seluruh Indonesia dan luar negeri, tetapi jadi terlalu banyak birokrasi dan cost meningkat, kita jadikan batal," kata Irfan dalam video konferensi pers Kementerian BUMN, Jumat (3/4/2020).
Selanjutnya, Garuda Indonesia Air Charter (GIAC) disebut membuat proses birokrasi yang berlebihan dan inefisiensi. Nantinya, anak usaha tersebut akan dikembalikan ke induk usaha agar operasionalnya bisa disinkronisasi.
Emiten berkode GIAA tersebut berkomitmen untuk melakukan rasionalisasi terhadap enam anak dan cucu perusahaan agar bisa fokus untuk bisnis inti.
Pihaknya mengaku mendukung langkah Kementerian BUMN yang ingin melakukan pengelolaan anak dan cucu perusahaan pelat merah. Saat ini, sedang memetakan hal yang diperlukan termasuk mempertimbangkan semua opsi yang muncul.
Pihaknya akan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG) dalam mengelola anak dan cucu perusahaan. Kerja sama yang telah terjalin juga dipastikan bakal tetap berjalan, sehingga tidak ada pihak lain yang dirugikan.