Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI) menilai penutupan akses bandara berisiko mengganggu aktivitas logistik di suatu daerah. Kebijakan ini perlu diperbaiki agar distribusi barang melalui udara tetap lancar kendati terjadi karantina wilayah cegah penyebaran Covid-19.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan pemerintah harus mengantisipasi agar kebijakan tersebut tidak membuat hambatan distribusi pasokan pada wilayah yang akses bandaranya ditutup.
"Misalnya, prioritas untuk barang kebutuhan pokok dan penting termasuk makanan, bahan bakar, obat-obatan, hingga alat kesehatan. Pemerintah perlu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk pengimplementasian di wilayahnya masing-masing," jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (1/4/2020).
Sementara itu, Senior Consultant SCI Joni Gusmali mengatakan rencana kebijakan penutupan akses bandara di daerah dari sisi pengiriman barang yang sebagian besar menggunakan pesawat penumpang akan berdampak menghambat bahkan memutus proses pengirimannya.
Khusus di daerah Papua, lanjutnya, yang sebagian besar memakai pesawat khusus angkutan barang maka hal itu tidak terlalu berpengaruh bila penutupan akses lebih ditujukan pada pesawat penumpang.
Joni berpandangan agar jalur logistik barang udara tetap dijaga kelancarannya dengan memanfaatkan pesawat penumpang yaitu dengan cara memuat barang di kabin (cabin loading) dan meletakkan sebagian besar barang di kursi serta mengikatnya memakai jaring khusus barang udara, selain memuatnya di kompartemen kargo.
Baca Juga
"Jalur logistik udara perlu tetap hidup agar pasokan makanan pokok, alat kesehatan, dan obat-obatan tetap terjamin. Selain itu, komoditas kargo berupa sayuran dan buah-buahan dapat tetap terangkut untuk menjaga roda perekonomian daerah yang masuk wilayah karantina tadi tetap jalan," urainya.
Dia menambahkan solusi lain adalah menyesuaikan sebagian pesawat penumpang menjadi pesawat kombi sehingga disamping membawa lebih banyak barang kebutuhan pokok dan penting untuk daerah terkarantina tersebut juga masih bisa mengangkut tenaga medis dan satgas.