Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Sektor Keuangan Saat Ini Jauh Lebih Kuat dari Krisis 1998 & 2008

Industri perbankan saat ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan krisis-krisis sebelumnya karena rasio kecukupan modal dan kredit bermasalah pada ambang batas normal.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konfrensi pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (31/3/3030). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan saat konfrensi pers melalui streaming di Jakarta, Selasa (31/3/3030). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan kondisi sektor keuangan nasional saat ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan saat krisis 1998 dan 2008.

Dalam live conference pada Kamis (2/4/2020), Perry menyampaikan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyiapkan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi dampak pandemi virus corona (covid-19). Salah satunya adalah mendukung dunia usaha dan perbankan.

Perry menyatakan saat ini sektor perbankan Tanah Air dalam kondisi yang sehat. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal dan kredit bermasalah.

"Kami update setiap bulan, rasio kecukupan modal [capital adequacy ratio/CAR] 23 persen dan rasio kredit bermasalah rendah. Kondisi sektor keuangan kita jauh lebih kuat dari 2008 dan 1998," ujarnya.

Adapun, pemerintah memberikan tambahan dana senilai Rp150 triliun dalam APBN 2020 sebagai bantalan industri keuangan dari potensi kredit bermasalah yang timbul dari pelemahan ekonomi karena virus corona (Covid-19).

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan anggaran ini ditujukan bagi sektor keuangan agar mampu melakukan restrukturasi kredit.

"Sehingga NPL [Non Performing Loan] tidak menyebabkan penyaluran kredit terhenti," katanya Sri Mulyani, Rabu (1/4/2020).

Menurutnya, langkah ini telah dilakukan di banyak negara yang melakukan langsung lewat bank sentral. Sementara itu, Indonesia masih dilakukan pembiayaannya melalui fiskal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper