Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian PUPR Kembangkan Teknologi Tungku Sanira. Apa Fungsinya?

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan teknologi Tungku Sanira yaitu teknologi pembakaran sampah yang ramah lingkungan.
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono saat bersilaturahmi ke rumah dinas Menko Perekonomian, Darmin Nasution Rabu (5/6/2019)./Bisnis-Anitana Widya
Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono saat bersilaturahmi ke rumah dinas Menko Perekonomian, Darmin Nasution Rabu (5/6/2019)./Bisnis-Anitana Widya

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupaya mendukung pengurangan dan pengelolaan sampah termasuk dengan menerapkan teknologi.

Upaya pengurangan dan pengelolaan sampah dilakukan baik melalui langkah struktural dengan membangun infrastruktur persampahan maupun non-struktural yaitu mendorong perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat.

Tingkat volume sampah yang tinggi, khususnya di kawasan perkotaan mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk terus mengembangkan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dalam mengatasi permasalah sampah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah.

"Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang," kata Basuki melalui keterangan resmi, Sabtu (28/3/2020).

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) Kementerian PUPR telah mengembangkan teknologi pembakaran sampah yang ramah lingkungan yakni Tungku Sanira atau sampah nir racun untuk menangani permasalahan sampah.

Tungku Sanira digunakan untuk penanganan residu sampah yang dapat diterapkan pada industri atau pabrik, pertokoan, pasar, dan lingkungan permukiman.

Adapun, penanganan sampah melalui pembakaran ini dapat mengurangi sampah hingga 80 persen hingga 98 persen, tergantung komposisi dan derajat recovery sampah. Dengan demikian sistem pembakaran sampah ini dapat mengurangi sampah yang ditimbun di TPA sampah.

Pembakaran Tungku Sanira terdiri dari dua tahap yaitu pembakaran sampah di dalam ruang bakar dan pembakaran gas atau asap di dalam jaringan pipa ruang bakar.

Pada sistem pembakaran asap akan melalui proses filter udara yang terdiri atas 3 tahap yakni filter partikulat atau abu terbang dengan siklon, filter udara dengan dikondensasikan dalam jaringan pipa, dan filter udara setelah kondensasi diberi kabut air melalui sprayer.

Proses pendinginan udara dilakukan dengan mengalirkan air yang digunakan sprayer secara sirkulasi melalui menara pendingin dan pengendapan.

Menara pendingin air berupa cascade untuk mempercepat proses pendinginan dan penambahan oksigen serta pengurangan partikel. Penggunaan filter asap dan sistem water spray menjadikan sampah hasil pembakaran tidak mengeluarkan asap gas karbon dioksida (C02) sehingga ramah lingkungan.

Proses pengurangan sampah dengan sistem pembakaran Tungku Sanira tidak membutuhkan bahan bakar minyak maupun gas tetapi cukup dengan memanfaatkan sampah organik dan anorganik kering sebagai bahan bakarnya, seperti ranting, kertas, dan sebagainya. Saat proses menyalakan api memerlukan oksigen dengan menggunakan blower.

Tenaga listrik yang dibutuhkan sebesar 1.000 watt digunakan untuk mesin blower, pompa air, pompa sprayer. Jenis sampah yang dapat dibakar dalam Tungku Sanira berupa residu sampah yang kadar airnya kurang dari 40 persen, baik sampah organik dan anorganik kecuali logam, kaca dan bahan lain yang tidak dapat terbakar.

Kapasitas bakar Tungku sebesar 1 - 2 meter kubik per jam dengan luas area minimal yang dibutuhkan 25 meter persegi. Suhu pembakaran dapat mencapai 800 derajat celcius.

Kendati dapat dioperasikan sebagai pengolah sampah mandiri, teknologi ini akan lebih efektif apabila diintegrasikan dengan pengolahan sampah lain, seperti pengolahan sampah dengan menerapkan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) melalui pengomposan, daur ulang sampah dan manajemen bank sampah.

Bahkan jika dioperasikan secara terus menerus selama 24 jam, Tungku Sanira berpotensi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik mini. Teknologi ini telah mendapat label sebagai non-toxic waste furnace atau tungku pemusnah sampah nir racun.

Dari hasil penelitian, emisi gas buang yang dihasilkan teknologi Tungku Sanira telah memenuhi baku mutu yang berlaku di Indonesia, yakni sesuai dengan Keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor 03/Bapedal/09/1995 atau Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.70/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 tentang Baku Mutu Emisi Usaha Dan/Atau Kegiatan Pengolahan Sampah Secara Termal, selain Dioxins dan Furans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper