Bisnis.com, JAKARTA — Transaksi sektor properti dinilai akan jauh lebih meningkat setelah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19 selesai dilewati.
Managing Director Lamudi Indonesia Mart Polman mengatakan bahwa saat ini tak dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia masih menahan pembelian properti di tengah sentimen Covid-19 yang semakin merebak.
"Orang mungkin menunda keputusan untuk membeli rumah di tengah ketidakpastian ekonomi ini," katanya pada Bisnis, Rabu (25/3/2020).
Dalam jangka pendek, Mart mengatakan bahwa untuk sementara waktu pasar properti kemungkinan besar akan menghadapi volume transaksi yang lebih rendah.
Hanya saja, dia mengatakan bahwa properti atau rumah tetap merupakan kebutuhan utama di mata masyarakat. Properti juga menurutnya memiliki eksposur yang lebih sedikit terhadap fluktuasi harga jangka pendek.
"Kemungkinan volume transaksi jangka pendek yang lebih rendah ini akan diimbangi dengan peningkatan volume transaksi begitu krisis ini sudah selesai," tuturnya.
Baca Juga
Mart juga masih melihat peluang yang besar terhadap pasar properti menyusul tingginya pencarian hunian di situs jual beli realestat Lamudi.co.id di awal kuartal tahun ini. Menurut dia, hingga Maret tahun ini terjadi peningkatan 3 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2019.
Alasannya, lanjut Mart, kemungkinan besar karena adanya anjuran untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Selain itu, kunjungan ke lokasi proyek juga sudah berkurang guna mencegah penyebaran virus corona semakin meluas.
“Kami telah melihat tren peningkatan orang yang mencari rumah online dibandingkan dengan offline, karena semakin banyak orang Indonesia yang menjauhkan diri dari sosial dan sebagian besar mencoba untuk tetap tinggal di rumah," ujarnya.