Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Utamakan Nyawa, Bisnis Kemudian, Rupiah Lebih Terlindungi

Sejumlah berita menjadi topik utama harian Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (24/3/2020), upaya dunia usaha mengatasi pandemi COVID-19.
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan uang dolar Amerika Serikat (AS) di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita menjadi topik utama harian Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (24/3/2020), upaya dunia usaha mengatasi pandemi COVID-19.

Berikut ini ringkasan sejumlah topik utamanya:

 

Utamakan Nyawa, Bisnis Kemudian. Dunia usaha perlu bahu-membahu mengatasi pandemi COVID-19, dan dituntut berani berkorban demi menyelamatkan nyawa manusia. Roda bisnis dapat dipacu lebih kencang setelah wabah ini teratasi.

Pemerintah tidak dapat bergerak sendirian dalam menangani virus yang menyerang saluran pernafasan tersebut. Apalagi, penyebaran COVID-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan.

Rupiah Lebih Terlindungi. Nilai tukar rupiah bakal lebih terlindungi menyusul dirilisnya aturan tentang transaksi Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) oleh bank sentral.

Aturan penyesuaian DNDF juga akan memberikan alternatif instrumen lindung nilai (hedging) kepada investor di tengah situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian akibat penyebaran COVID-19 alias virus corona.

Pembiayaan Harus Tetap Jalan. Pemerintah perlu terus meningkatkan pembiayaan kendati menghadapi tantangan berupa seretnya penerimaan pajak dan penyebaran virus corona (COVID-19) yang melumpuhkan aktivitas bisnis. Salah satu solusi yang bisa ditempuh adalah menarik utang luar negeri.

Kontraksi Hantui Amerika Serikat. Bisnis, JAKARTA — Ekonom Morgan Stanley menyatakan pandemi virus corona akan menimbulkan resesi yang lebih dalam bagi perekonomian Amerika Serikat seiring dengan hampir terhentinya aktivitas ekonomi pada Maret.

Airbus Berupaya Bertahan di Tengah Tekanan. Di tengah tekanan ekonomi global, Airbus SE menahan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 1,4 miliar euro dan mengubah fasilitas kredit sekitar 5 miliar euro menjadi 15 miliar euro.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper