Bisnis.com, JAKARTA - PT Ciputra Development Tbk., siap menunda pengerjaan proyek demi mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia.
Rencana penundaan pengerjaan proyek utamanya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di kalangan pekerja proyek, terlebih pemerintah telah menerapkan jaga jarak sosial (social distancing) untuk menghentikan laju penyebaran virus di masyarakat.
Senior Director Ciputra Group Artadinata Djangkar mengatakan bahwa hingga saat ini perusahaan dengan kode emiten CTRA itu belum memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas pengerjaan proyek yang tengah dikembangkan.
"Namun dalam kondisi luar biasa ini, tidak tertutup kemungkinan para kontraktor akan minta penghentian sementara dan akan berdampak pada penundaan atau keterlambatan proyek," ujarnya pada Bisnis, Selasa (24/3/2020).
Pernyataan itu sejalan dengan keinginan Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) yang telah melayangkan surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada Senin (23/3/2020) agar dapat menangguhkan dahulu pengerjaan proyek kontruksi selama 15 hari sampai 30 hari di proyek yang wilayahnya terdampak virus corona.
Bila moratorium itu terlaksana, maka tak menutup kemungkinan akan turut berdampak pada penundaan sementara terhadap pengerjaan proyek properti. Artadinata mengaku tak masalah jika memang pemerintah akan menangguhkan pengerjaan proyek di tengah kondisi saat ini.
Baca Juga
"Saya rasa kita harus menerima kenyataan ini. Ini demi kebaikan bersama," ucapnya.
Meskipun demikian, dia mengaku bahwa pengerjaan proyek akan terus dilakukan sepanjang belum ada keputusan dari pemerintah. Pihaknya saat ini tengah menanti kepastian terkait hal tersebut.
Sejalan dengan itu, lanjut Arta, manajemen perusahaan juga telah ikut mendukung anjuran pemerintah dalam pencegahan penularan virus Corona. Dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah menerapkan sistem bekerja dari rumah (work from home).
"Kantor kami yang sifatnya manajemen dan pemasaran, sudah work from home. Yang [di lokasi] proyek, sangat minimal saja yang kerja," kata dia.
Di sisi lain, dengan adanya sentimen virus corona membuat penjualan properti saat ini dalam keadaan tertekan. Dia mengaku bahwa penjualan properti mengalami penurunan.
Namun, dia tak menyebutkan berapa angka penurunan tersebut. Arta menyatakan bahwa saat ini pihaknya terus memaksimalkan penjualan secara daring.
"Dalam dua minggu terakhir menurun. Konsumen juga sangat membatasi untuk keluar dan bertemu dengan tim pemasaran," ungkapnya.