Bisnis.com, JAKARTA – Sinar Mas Grup akan memproduksi masker di dalam negeri mulai bulan depan untuk memenuhi kebutuhan para tenaga medis dan pasien yang terdampak virus corona.
Managing Director Sinar Mas Grup Gandi Sulistiyanto mengatakan saat ini pihaknya masih mengimpor masker dari China. Namun, mulai April perseroan berencana memproduksi masker di pabrik dalam negeri.
“Kami PT Asia Pulp & Paper memproduksi masker, tapi pabrik yang di indonesia belum siap, sehingga kami produksi dari China, jadi masker yang kami bagikan, kita masih impor, tapi insyaallah April nanti sudah bisa jadi pabrik yang di Indonesia,” jelasnya, Selasa (24/3/2020).
Sinar Mas Group, lanjutnya masih mengimpor masker untuk diberikan sebagai bantuan untuk penanganan virus tersebut.
Pemberian bantuan masker dan alat kesehatan lainnya seperti rapid test kit, alat pelindung diri (APD), dan ventilator, dilakukan secara kolaboratif dengan sejumlah perusahaan konglomerat di Indonesia lainnya.
Gabungan konglomerat yang menamai dirinya dengan Pengusaha Peduli NKRI tersebut tengah menggalang dana Rp500 miliar untuk pemberian bantuan.
Baca Juga
Adapun, total dana yang terkumpul hingga kini mencapai sekitar Rp300 miliar. Dana tersebut dibelikan sejumlah alat kesehatan untuk kemudian disumbangkan.
Dia mengatakan untuk proses impor masker saat ini, perseroan dibantu dari segi perizinan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan.
PT Asia Pulp & Paper (APP) tercatat memiliki tiga anak usaha, yakni PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Total pabrik dari ketiga perusahaan ini mencapai empat pabrik.
Lontar Papyrus Pulp & Paper memiliki pabrik di daerah Jabung Barat, Jambi, sedangkan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia memiliki pabrik di Mojokerto, Jawa Timur.
Adapun, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. memiliki tiga pabrik, satu berlokasi di Pekanbaru, Riau, dan dua lainnya terletak di Tangerang dan Serang, Banten.
APP akan menjadi salah satu dari sekitar 30 perusahaan lokal yang memproduksi masker di Indonesia. Hasil produksi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masker yang meningkat karena merebaknya wabah Covid-19.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah tengah memproduksi dan mendistribusikan sekitar 4,7 juta masker hingga akhir bulan ini. Produksi dilakukan oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), sementara distribusi dilakukan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Erick mengatakan bahwa pemerintah tengah mendorong RNI untuk kembali memproduksi masker dalam jumlah besar pada bulan depan. Bahan baku sejauh ini masih akan mengandalkan impor dari sejumlah negara, seperti China dan India