Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan memastikan pilot yang diduga meninggal akibat terjangkit virus corona (Covid-19) tidak terlibat dalam penjemputan WNI di Wuhan, beberapa waktu lalu.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto mengatakan pilot yang bekerja di salah satu maskapai nasional tersebut tidak ikut dalam rombongan misi kemanusiaan untuk menjemput warga Indonesia dari Wuhan beberapa waktu lalu. Adapun, dalam penjemputan tersebut jenis pesawat yang digunakan adalah Airbus A330-300 milik Lion Air Group.
“Bukan, [karena almarhum] beda type rating [pilot],” kata Novie, Senin (23/3/2020).
Type rating merupakan sertifikasi khusus yang wajib dimiliki seorang pilot untuk menerbangkan jenis pesawat tertentu. Pilot tidak dimungkinkan untuk mengoperasikan jenis pesawat yang berbeda dengan type rating yang dimiliki.
Sebelum mendapatkan type rating, pilot harus mengikuti pelatihan terkait dengan pengetahuan sistem, prosedur darurat, hingga pengoperasian pesawat baik di simulator maupun kondisi nyata di dalam kokpit.
Pihaknya telah maskapai tempat pilot meninggal terduga terjangkit virus Corona untuk menyerahkan riwayat perjalanan maupun kontak langsung. Adapun, upaya tersebut merupakan perintah yang sesuai dengan Protokol Kementerian Kesehatan.
Baca Juga
Menurutnya, setiap orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif corona harus dilacak dan dikarantina.
Novie membenarkan telah ada konfirmasi dari maskapai yang bersangkutan terkait dengan meninggalnya seorang pilot yang positif Covid-19. Namun, identitas pilot tersebut tidak bisa diungkapkan untuk menjaga kerahasiaan penderita dan menjadi kewenangan maskapai.