Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Gratis Batal Akibat Corona, Kemenhub Minta Maaf

Program mudik gratis yang diadakan mencakup dari Kementerian Perhubungan, BUMN, hingga swasta akan dibatalkan.
Penumpang memasuki peron di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (1/6/2019)./ANTARA FOTO-Galih Pradipta
Penumpang memasuki peron di Stasiun Gambir, Jakarta, Sabtu (1/6/2019)./ANTARA FOTO-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menghapus program mudik gratis pada masa Angkutan Lebaran 2020. Atas pembatalan tersebut, pemerintah pun memohon maaf kepada masyarakat yang sudah bersiap mengikuti program tersebut.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia yang berlaku selama 91 hari terhitung dari 29 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020 mendatang. Program mudik gratis yang diadakan mencakup dari Kementerian Perhubungan, BUMN, hingga swasta akan dibatalkan.

"Oleh karena itu kami sampaikan kepada masyarakat yang sudah mendaftar mudik gratis, kami mohon maaf atas pembatalan ini. Saya imbau juga untuk masyarakat pada umumnya untuk tidak melakukan perjalanan dulu hingga situasi kondusif," katanya, Senin (23/3/2020).

Dia mengatakan hal ini melihat kondisi penyebaran virus Covid-19 yang begitu masif belakangan ini, walau berat, keputusan ini dinilai paling tepat. Oleh karena itu, harapannya agar masyarakat dapat mengerti dan mematuhi apa yang sedang dilakukan pemerintah.

Saat ini pemerintah juga aktif mendorong masyarakat untuk tidak mudik, meminimalisir mobilisasi agar tidak memperluas kemungkinan penularan Covid-19.

Budi mengatakan untuk Ditjen Perhubungan Darat, baik mudik gratis dengan bus dan kapal penyeberangan semuanya akan dihapuskan. Dia mengharapkan peran serta masyarakat untuk tidak bepergian apalagi melakukan mudik pada saat libur Lebaran nanti.

“Saat ini kita akan berganti fokus, saling bantu-membantu antara pemerintah pusat maupun daerah untuk mengatasi penularan Covid-19. Kita tahu dengan mudik, artinya ada arus orang banyak yang akan melakukan perjalanan, ini tentu berbahaya dan beresiko tinggi jika tetap dilakukan,” ujarnya.

Mudik merupakan aktivitas yang melibatkan banyak massa, berisiko menjadi titik penyebaran virus tersebut. Pemudik bepergian ke daerahnya masing-masing dan berpotensi membuat wilayah persebaran Covid-19 semakin luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper