Bisnis.com, JAKARTA - PT Digital Niaga Indonesia, pengelola platform lokapasar (marketplace) Blibli.com membatasi pembelian bahan pangan untuk para pelanggan di antaranya produk beras, minyak goreng, dan mie instan.
Fransisca Krisantia Nugraha, Senior Vice President of Trade Partnership Blibli mengatakan pembatasan yang sudah dimulai sejak Rabu (18/3/2020) diperluas ke produk-produk sanitasi seperti cairan antiseptik, cairan pencuci tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), dan sabun cuci tangan.
Dia menerangkan, saat pelanggan berbelanja, Blibli telah mengatur secara otomatis agar kuantitas produk yang akan dibeli pelanggan dibatasi. Ketika pelanggan memasukan lebih dari batas kuantitas, pelanggan tidak dapat melanjutkan proses check out dan pembayaran.
Penerapan kebijakan ini ini berlaku baik untuk produk yang Blibli sediakan sendiri dan produk yang dijual langsung oleh mitra merchant.
“Dengan membatasi pembelanjaan, kami ingin memastikan bahwa semua pelanggan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan,” kata Fransisca melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/3/2020).
Selain membatasi pembelanjaan, Blibli juga terus memantau secara rutin agar tidak ada merchant yang menjual produk dengan harga melampaui normal.
Fransisca mengatakan apabila ditemukan merchant yang menjual dengan harga tidak normal, Blibli memberikan peringatan keras, diikuti dengan penangguhan produk yang dijual agar tidak dapat diakses oleh publik.
Di sisi lain, Francisca mengungkapkan pandemi Covid-19 telah berdampak pada tren belanja daring. Di tengah berlangsungnya gerakan #dirumahaja, para pelanggan beralih ke platform dagang el untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Blibli melihat ini sebagai peluang untuk secara konsisten memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya sembako, produk digital seperti pulsa, token listrik, serta pembayaran iuran seperti BPJS," ujarnya.
Perubahan situasi juga telah mempengaruhi tren berhubungan dengan jenis-jenis produk yang dicari dan dibeli oleh pelanggan di Blibli.
Setelah pengumuman resmi dari pemerintah akan kasus Covid-19, peningkatan pertumbuhan terlihat pada produk sanitasi, makanan ringan, serta makanan instan.
Memasuki tahap kerja di rumah, peningkatan pembelanjaan mulai beralih ke produk makanan segar, multivitamin dan suplemen, serta obat-obatan.
"Dengan semakin banyaknya peralihan pelanggan ke platform e-commerce, Blibli terus memastikan bahwa operasional pengiriman tetap berjalan dengan lancar. Kebersihan produk dan paket saat pengantaran juga menjadi prioritas kami sehingga kami meninggikan standar operasional prosedur (SOP) sanitasi di gudang, hub, dan layanan logistik Blibli Express Service (BES)," tutur Francisca.
Peningkatan SOP tersebut termasuk contactless shipping, atau pengiriman tanpa kontak, guna mengurangi kontak langsung antara kurir BES dan pelanggan. Tanda tangan elektronik yang seharusnya dilakukan saat pelanggan menerima paket pun telah diganti dengan pengambilan foto oleh kurir.
Selain itu, Blibli juga menjamin kebersihan & kesehatan kurir dengan mewajibkan penggunaan masker dan sarung tangan saat bertugas. Penyesuaian lain yang Blibli lakukan adalah memperpanjang waktu pengembalian produk menjadi 30 hari, berlaku hingga 31 Maret 2020.