Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengandalkan reservasi daring menghadapi musim mudik Lebaran yang berbarengan dengan pandemi virus Corona atau Covid-19.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menuturkan dengan penyebaran virus corona yang saat ini mulai merambah Indonesia, upaya-upaya reservasi tiket secara daring menjadi sangat krusial. Terlebih, pengguna kendaraan pribadi yang diprediksi bakal melonjak menjadi salah satu antisipasi penyedia jasa penyeberangan.
"Jadi porsi orang bisa diatur lebih baik dan terukur, kami akan melakukan beberapa hal lagi menghitung jumlah yang sesuai dengan keadaan ini. Selama ini tidak diperbandingkan antara suplai kapal dengan permintaan penyeberangan," jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (19/3/2020).
Menurutnya, dengan penggunaan reservasi daring, pihak pelabuhan penyeberangan dapat mengukur besaran permintaan konsumen untuk menyeberang dan menyesuaikannnya dengan jumlah kapal yang ada. Dengan demikian, reservasi daring menjadi sebuah keharusan.
Dia bercerita ketika musim puncak mudik atau arus balik Lebaran dalam sehari bisa ada 19.000-20.000 orang pejalan kaki yang menyeberang, dengan pengguna sepeda motor 20.000-25.000 unit, dan pengguna mobil pribadi berkisar 20.000 unit.
Ira berpendapat jika tidak dikelola secara baik, terutama upaya menggalakan social distancing dapat menjadi keputusan yang tidak tepat. Hal tersebut menunjukkan reservasi daring perlu diutamakan.
Baca Juga
"Sekarang sudah berlaku, sudah jalan social distancing, duduk dalam kapal berjarak, jarak orang mengantri, jalan di garbarata diberi jarak juga sudah jalan," tuturnya.
Terkait kemungkinan turunnya potensi penumpang maupun kapasitas kapal, ASDP masih harus menghitung formulasi yang tepat mengingat jumlah penumpang yang melakukan mudik dan kapasitas kapal harus disesuaikan apalagi adanya kebijakan social distancing.
Di sisi lain, dia menegaskan aktivitas mudik saat Lebaran merupakan keputusan konsumen, Ira hanya memastikan hal-hal yang dapat diaturnya dengan membuat sistem yang mempertimbangkan keselamatan dan keamanan pengguna jasa termasuk keadaan terakhir dengan merebaknya virus Corona.