Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transportasi Massal Jakarta Normal, BPTJ Apresiasi Pemprov DKI

Polana tetap menghimbau masyarakat untuk memastikan social distancing ketika tetap harus melakukan perjalanan.
Penumpang melewati tangga untuk menaiki bus transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Penumpang melewati tangga untuk menaiki bus transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengapresiasi pemerintah provinsi DKI Jakarta yang kembali menyelenggarakan angkutan umum massal dengan frekuensi optimal.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kembali menyelenggarakan layanan angkutan umum perkotaan dengan frekuensi tinggi di Jakarta.

Selama penyesuaian pola operasi berlangsung, BPTJ terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Perhubungan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan layanan angkutan perkotaan tetap terpenuhi.

"Jika komunikasi tidak hanya dilakukan dengan Pemprov dan operator layanan angkutan umum di DKI Jakarta namun seluruh pemerintah daerah di Jabodetabek," ujarnya, Selasa (17/3/2020).

Mengingat penyebaran Covid-19 yang berpotensi meningkat, Polana menghimbau masyarakat untuk memastikan social distancing ketika tetap harus melakukan perjalanan. Pemahaman dan kerjasama masyarakat dibutuhkan dalam mencegah penyebaran virus corona ini.

Di sisi lain, BPTJ juga terus menjalin komunikasi dengan para operator angkutan umum guna mengantisipasi kepadatan penumpang di dalam moda transportasi serta mencegah terjadinya penumpukan penumpang.

Lebih lanjut, Polana menambahkan pada dasarnya pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tetap akan menjamin ketersediaan layanan transportasi umum massal. Sementara jika perlu dilakukan penyesuaian pola operasi dengan tujuan untuk melakukan social distancing, langkah tersebut harus dilakukan secara bertahap menyesuaikan kebutuhan.

"Jika nantinya penggunaan angkutan umum massal sudah berkurang karena kebijakan untuk bekerja dari rumah, bisa saja penyesuaian pola operasional dilakukan,” tutup Polana. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper