Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin Dukung Penuntasan Virus Corona

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menargetkan dapat mengumpulkan dana dukungan ke Palang Merah Indonesia (PMI) hingga Rp10 miliar dalam minggu ini
(kiri-kanan) Pengacara Hotman Paris Hutapea bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengadakan diskusi publik soal Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu 14 Maret 2020./ Tempo - EKO WAHYUDI.
(kiri-kanan) Pengacara Hotman Paris Hutapea bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani mengadakan diskusi publik soal Omnibus Law Cipta Kerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu 14 Maret 2020./ Tempo - EKO WAHYUDI.

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyumbang 1 juta lembar masker dan sejumlah dana sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah untuk memangkas penyebaran virus corona.

Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menargetkan dapat mengumpulkan dana dukungan ke Palang Merah Indonesia (PMI) hingga Rp10 miliar dalam minggu ini. Adapun, Rosan mengatakan pihaknya akan menyalurkan 1 juta unit masker dari anggota Asosiasi Pertekstilan Indoneia (API).

"Kami akan dukung penuh PMI dan pemerintah dalam rangka bersatu memerangi virus corona ke depan," katanya di Gedung Kadin, Selasa (17/3/2020).

Rosan manambahkan pihaknya juga akan membentuk task force dari dunia usaha untuk berkoordinasi dengan satuan tugas (satgas) yang dibentuk oleh pemerintah dalam mengatasi wabah virus corona.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyampaikan pihaknya saat ini sangat membutuhkan bantuan dalam mengatasi penyebaran virus corona di dalam negeri. Adapun, PMI telah menurunkan 3.000 personil untuk membersihkan fasilitas publik di Ibu Kota.

"Masih banyak langkah ke depan [yang harus diambil]. Kami masih butuh rumah sakit khusus, dokter lebih banyak, peralatan kesehatan lebih banyak, obat lebih banyak, disinfektan lebih banyak, relawan lebih banyak," ujarnya.

Pasalnya, ujar Kalla, pertumbuhan penderita virus corona di dalam negeri mencapai 30 persen per hari. Adapun, Kalla menilai rendahnya angka penderita saat ini disebabkan oleh minimnya jumlah orang yang diperiksa.

Kalla mencatat pihak berwajib baru memeriksa sekitar 1.300 orang dan menemukan penderita virus sekitar 170 orang.

"Kalau yang diperiksakan 10.000-20.000 [orang] pasti lebih tinggi [jumlah penderitanya]. Bagaimana kalau diperiksan 200.000 seperti di Korea Selatan, atau 100.000 saja, berapa yang kena?"

Di sisi lain, Kalla berharap agar dunia usaha tetap berkontribusi menggerakkan roda perekonomian nasional. Pasalnya, menurutnya, arahan bekerja dari rumah hanya dapat dilakukan sekitar 30 persen dari total tenaga kerja yang ada.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper