Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Diramal Ikuti The Fed Turunkan Suku Bunga

Bank Indonesia diperkirakan bakal menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua kanan) memberikan keterangan dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua kanan) memberikan keterangan dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (20/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat (US Federal Reserves) mengambil kebijakan darurat dengan menurunkan suku bunga acuan US Fed Funds Rate sebesar 100 basis points (bps) dari rentang 1,00 persen - 1,25 persen ke 0,00 persen - 0,25 persen.

Pemerintah AS jiga meluncurkan program Quantitative Easing sebesar US$700 miliar untuk memitigasi dampak negatif pandemik virus Corona (Covid-19) pada perekonomian. Dana tersebut disiapkan untuk membeli surat utang sedikitnya US$500 miliar dan US$200 miliar untuk menyerap efek beragun aset (EBA).

Ekonom Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate.

"BI mungkin ikut memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur BI minggu ini," katanya melalui keterangan resmi, Senin (16/3/2020).

Pada pekan lalu, bank-bank sentral beberapa negara maju (advanced economies) melonggarkan kebijakan moneter untuk memitigasi dampak negatif wabah Covid-19 pada perekonomian di wilayah masing-masing.

Bank sentral Inggris (Bank of England) menurunkan suku bunga acuan Base Rate sebesar 50 basis points (bps) dari 0,75 persen ke 0,25 persen.Bank sentral Eropa (European Central Bank) tidak menurunkan suku bunga acuan Refi Rate dari 0,00 persen.

"Namun, mereka menyatakan akan menambah nilai injeksi uang beredar melalui program pembelian aset-aset perusahaan swasta dan publik (asset purchase program) sebesar 120 miliar Euro," jelas Eric.

Berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), BI memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25-bps menjadi 4,75 persn. Selain itu, Bank Sentral juga merevisi angka pertumbuhan ekonomi (produk domestik bruto/PDB) pada tahun dari target awal 5,1 persen-5,5 persen menjadi 5,0 persen-5,4 persen.

Hal tersebut sesuai dengan stand point BI untuk menerapkan bauran kebijakan yang akomodatif dan menerapkan langkah pre-emptive terhadap situasi ketidakpastian, khususnya Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper