Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Pengunjung Turun 50 Persen, Pengusaha Mal Putar Otak

Persentase penurunan itu terjadi secara bervariasi di masing-masing pusat perbelanjaan terutama yang berada di DKI Jakarta.
Suasana pusat perbelanjaan Mal Kota Kasablanka di Jakarta Selatan./Antara
Suasana pusat perbelanjaan Mal Kota Kasablanka di Jakarta Selatan./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha pusat perbelanjaan mengakui tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan terus menurun menyusul dampak virus corona (Covid-19) yang semakin meluas di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan penurunan itu terjadi secara beragam di masing-masing pusat perbelanjaan terutama yang berada di DKI Jakarta.

"Mulai ada penurunan pengunjung ke pusat-pusat perbelanjaan dan yang paling terdampak sementara ini adalah yang kelas menengah atas, sedangkan kelas menengah bawah masih belum signifikan," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (15/3/2020).

Alphonzus mengatakan penurunan tingkat kunjungan mal ini terjadi pada hari biasa maupun di akhir pekan. Dampak virus corona yang terus meningkat di Tanah Air membuat masyarakat membatasi ruang geraknya ke pusat keramaian seperti mal.

"Tingkat penurunannya bervariasi antara 20 persen hingga 50 persen," ujar Alphonzus.

Melihat kondisi itu, dia menuturkan besok Senin (16/3/2020) pengusaha mal yang tergabung dalam asosiasi akan menggelar rapat bersama dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Dalam pertemuan itu, Alphonzus mengaku akan dibahas titik temu untuk menyekapati langkah-langkah apa yang akan ditempuh dalam menghadapi situasi dan kondisi seperti sekarang ini. 

Rapat itu juga akan membahas soal adanya kemungkinan opsi pengurangan harga sewa dan efisiensi biaya operasional di mal lantaran sebagai imbas dari sepinya tingkat pengunjung. Kemudian, pembahasan soal pencegahan penyebaran corona agar tidak meluas karena mal adalah ruang publik dan memastikan kebutuhan masyarakat tetap tercukupi.

"Besok akan disepakati bersama, tapi yang jelas banyak faktor yang harus dipertimbangkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper