Bisnis.com, BANDUNG – Kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang meningkat menjadi 375 mw seiring dengan pengoperasian 7 unit pembangkit.
Direktur Operasi I Indonesia Power, M. Hanafi Nur Rifai menjelaskan, PLTP Kamojang pertama kali dioperasikan pada 1982 dengan 1 Unit Pembangkit.
"PLTP Kamojang terus ditingkatkan menjadi 7 Unit Pembangkit dengan total kapasitas terpasang 375 MW," ujarnya saat kunjungan media ke PLTP Kamojang, Jawa Barat, Sabtu (14/3/2020).
Pembangkit listrik ini berkapasitas 375 MW yang terbagi atas 3 sub unit yaitu, PLTP Kamojang terpasang dengan 3 unit pembangkit dengan kapasitas sebesar 140 MW, PLTP Darajat yang berada di Kabupaten Garut dengan 1 unit sebesar 55 MW dan PLTP Gunung Salak yang berada di Kabupaten Bogor sebesar 180 MW dengan 3 unit pembangkit.
Saat ini Indonesia Power memiliki Unit Pembangkit EBT yang berada di Kabupaten Bandung, yaitu yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang Power Generation O&M Services Unit (POMU).
Selain ketiga sub unit tersebut, Indonesia Power Kamojang POMU mengelola PLTP Ulumbu yang terletak di Nusa Tenggara Timur sebesar 10 MW.
"Total daya terpasang saat ini 16.376,6 MW dan untuk kapasitas pembangkit EBT saat ini mencapai 9,4 persen dari total daya terpasang yaitu sebesar 1.541,6 MW dan tentunya akan terus dikembangkan," ungkapnya.
Sementara itu, dalam kunjungan ke PLTP Kamojang, Indonesia Power turut memaparkan program CSR (corporate social responsibility).
Head of Corporate Communication PT Indonesia Power, Rahmi Sukma program CSR yang telah dijalankan di antaranya adalah budidaya tanaman kopi pelag yang ditanam di kaki Gunung Papandayan oleh mitra binaan.
Selain itu Kamojang POMU melakukan pemberdayaan pada nelayan ikan di Situ Bagendit yang merupakan area obyek wisata di wilayah Garut untuk membudidayakan ikan nila dan juga mengolahnya menjadi produk camilan.
"Kamojang POMU juga melakukan program penanaman 1000 (seribu) pohon dalam periode hingga 2021 untuk mengurangi emisi CO2," tuturnya