Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso meminta investor untuk tenang menghadapi sentimen negatif yang membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini kembali jatuh ke zona merah.
Menurutnya, anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga berada di bawah level 5.000 dan diberlakukan trading halt karena sentimen negatif penyebaran virus corona atau Covid-19. Penurunan tidak hanya terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tetapi hampir seluruh bursa saham yang ada di dunia.
"Indonesia akan mencoba berbagai hal. OJK dan BEI juga telah menyiapkan protokol yang jelas dan transparan. Jadi kalau sampai turun ke level berikutnya akan ada step-step yang jelas," kata Wimboh, Jumat (13/3/2020).
Dia mengatakan paket stimulus baik fiskal maupun non-fiskal, yang diumumkan pemerintah dan otoritas keuangan tidak bisa memberikan dampak langsung ke pasar saham.
"Seluruh bisnis sekarang saling terkait. Ini bukan effort Indonesia saja, tetapi global. Kami imbau investor, apalagi pengusaha yang punya portofolio jangan panik," katanya.
Meski demikian, Wimboh berharap stimulus tersebut bisa menumbuhkan tingkat kepercayaan (confidence) pelaku usaha dan investor di Indonesia.
Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (13/3/2020) di level Rp14.815 per dolar AS, melemah 325 poin atau 2,24 persen dari posisi Rp14.490 pada Kamis (12/3/2020).
Kurs jual ditetapkan di Rp14.889 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.740 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp149.
Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menyentuh level Rp14.820 per dolar AS dengan pelemahan tajam 298 poin atau 2,05 persen pada Jumat (13/3) pukul 09.39 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.