Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kementerian Perhubungan memulai perpanjangan landas pacu di Bandara Syekh Hamzah Fansuri Singkil, Aceh Singkil.
Dalam kunjungan kerjanya, Luhut bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama berkunjung ke Aceh Singkil pada Rabu (11/3).
Luhut mengaku telah menghubungi Dirjen Perhubungan Udara untuk bisa memulai rencana perpanjangan landasan dari 1.200 meter ke 2.000 meter.
"Paling tidak, pesawat seperti ATR dan Bombardier bisa mendarat di sana," katanya, seperti dilansir Antara, Kamis (12/3/2020).
Dengan perpanjangan landas pacu itu, Luhut berharap dapat membuka akses penerbangan Kualanamu-Singkil-Nias, Silangit-Singkil, Singkil-Banda Aceh, Singkil-Jakarta, Kualanamu-Singkil-Simelue.
Dibukanya akses penerbangan tersebut, juga bisa menunjang wisata Danau Toba sebagai salah satu destinasi super prioritas. Saat ini, akses menuju Aceh Singkil hanya dapat melalui darat dan laut.
Baca Juga
Akses masuk jalur darat melalui Banda Aceh (678 km dengan waktu tempuh sekitar 13 jam), Bandara Kulanamu (309 km, waktu tempuh 8 jam), Sibolga (231 km, waktu tempuh 6 jam) dan Silangit (226 km, waktu tempuh 5 jam).
Sejalan dengan perpanjangan landasan pacu, Luhut memastikan pemerintah akan membantu membenahi potensi sumber daya alam dan pariwisata yang dimiliki Aceh Singkil yang selama ini terbengkalai.
"Yang saya lihat, pembangunan di Aceh Singkil ini banyak yang tidak berjalan, pelabuhan, jembatan, bandara, sudah lima hingga tujuh tahun ini terbengkalai. Padahal daerah ini kaya akan sumber daya alam yang bisa menjadi objek wisata. Tetapi akses nya tidak ada," katanya.
Menurut Luhut, sumber daya alam daerah tersebut kaya akan beragam fauna dan potensial dalam hal kredit karbon.
"Mereka punya hutan bakau, gambut, sumber air yang bisa menyerap kredit karbon. Kami akan bantu mereka membereskan pekerjaan yang belum selesai ini tetapi saya pesan juga kepada mereka untuk ramah terhadap investor maupun wisatawan," ujarnya.