Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Pertamina Bakal Meningkat 84 Persen

Target pengeboran 411 sumur pada 2020 tercatat meningkat sekitar 17 persen, jika dibandingkan dengan realisasi pengeboran pada 2019 yakni 351 sumur.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati berjalan untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (17/9/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Dirut Pertamina Nicke Widyawati berjalan untuk menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (17/9/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menargetkan menargetkan peningkatan investasi sebesar 84 persen  seiring dengan target pengeboran 411 sumur pada tahun ini.

Target pengeboran 411 sumur pada 2020 tercatat meningkat sekitar 17 persen,  jika dibandingkan dengan realisasi pengeboran pada 2019 yakni 351 sumur.

Direktur Utama Pertamina  Nicke Widwayati menjelaskan bahwa Pertamina bakal mengalokasikan dana investasi sebesar US$7,8 miliar, naik sebesar 84 persen dibandingkan dengan 2019 yang berjumlah US$4,2 miliar.

“Investasi terbesar berada di sektor hulu, sebesar US$3,7 miliar, agar Pertamina bisa terus meningkatkan produksi migas dalam rangka menuju target 1 juta barel,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (7/3/2020).

Untuk mendukung target pemerintah dalam mencapai produksi 1 juta barel per hari (bph), Pertamina bakal berkontribusi sebesar 65 persen dari total volume domestik.

Kontribusi terbesar diharapkan bersumber dari teknologi EOR yang mencapai 36 persen dari total volume produksi dan transformasi resources to production di lapangan-lapangan migas besar dengan total kontribusi 36  persen dari total volume produksi.

Nicke menjelaskan bahwa kontribusi tersebut baru dapat direaliasikan pada 2030 seusai dengan rencana pemerintah.

“Perlu terobosan dalam sisi komersial, regulasi, dan teknologi untuk merealisasikan target pencapaian produksi tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, perseroan akan meningkatkan produk migas secara bertahap. Adapun pada 2020, produksi migas ditargetkan sebesar 923 MBOEPD, naik dibandingkan dengan prognosa 2019 sebesar 906 MBOEPD.

“Pertamina harus terus bekerja keras untuk bisa menahan natural decline rate dan sekaligus meningkatkan produksi migas, mengingat sumur yang dikelola sudah mature. Dengan pengalaman yang panjang serta pemanfaatan teknologi mutakhir, Pertamina optimis bisa terus mengelola lapangan migas dengan optimal,” ungkapnya.

Pertamina, lanjutnya, juga akan lebih agresif dalam mencari dan menemukan tambahan cadangan migas melalui survei seismik.

Nicke menjelaskan  bahwa pada 2020 total luasan survey seismik 2D termasuk 2D open area mencapai lebih dari 31.000 km, meningkat 500 persen dibandingkan dengan tahun lalu, sedangkan untuk seismik 3D mencapai lebih dari 1000 km persegi, meningkat hingga 55 persen  dibandingkan dengan 2019.

“Tahun ini, Pertamina melakukan merupakan survei seismik terbesar di kawasan Asia Pasifik,” jelasnya.

Nicke juga menegaskan bahwa peningkatan produksi juga akan dilakukan pada energi baru terbarukan, terutama panas bumi dengan target 4.635 GWH, naik sebesar 9 persen dibandingkan dengan prognosa 2019 yang tercatat 4.271 GWH

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper