Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) harus menanggung kerugian hingga Rp207 miliar sepanjang dua bulan berjalan pada tahun ini akibat pembatalan penerbangan dari dan ke China sejalan dengan meluasnya virus corona (Covid-19).
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi menuturkan nilai potensi kerugian tersebut berasal dari sejumlah penerbangan mencapai Rp207 miliar baik internasional maupun domestik senilai dengan kisaran rata-rata sekitar sekitar Rp100 miliar per bulan.
“Kerugian mencapai Rp207 miliar, nilai tersebut belum memperhitungkan dampak dari bisnis non aero. Namun, kami masih memiliki bisnis komersial di luar penerbangan yakni restoran dan hotel,” jelasnya, Jumat (6/3/2020).
Baca Juga
Faik memproyeksikan nilai kerugian dapat lebih besar untuk bulan-bulan berikutnya. Kendati demikian kondisi ini dirasakan oleh seluruh pelaku bisnis.
Berdasarkan data AP I pada Januari-Februari 2020, total ada sekitar 12.703 penerbangan yang harus dibatalkan dari 15 bandara. Perinciannya, sebanyak 11.680 penerbangan domestik dan sisanya 1.023 penerbangan international.
Dia menuturkan hal tersebut belum termasuk dengan proyeksi penundaan ibadah umrah yang akan menambah beban kerugian bagi perseroan. Cukup banyak jemaah umrah yang terbang melalui bandara yang dikelola, yakni sekitar 90 penerbangan per bulan.