Bisnis.com, JAKARTA - Nilai investasi pengembangan kawasan pariwisata Bakauheni di Lampung belum ditentukan lantaran dalam proses pengkajian.
"Belum dihitung [nilai investasinya] karena masih visioning," kata Direktur Utama ASDP Ferry Indonesia Ira Puspadewi kepada Bisnis.com, Kamis (5/3/2020).
Adapun, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara tiga BUMN yakni ASDP, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC), dan PT Hutama Karya (Persero), bersama Pemerintah Provinsi Lampung, telah dilaksanakan pada 19 Oktober 2019.
Selanjutnya dibentuk perusahaan bersama (joint venture) di antara pihak-pihak terkait tersebut.
Saat ini, proyek tersebut tengah dalam proses penyusunan rencana induk dan penentuan sejumlah konsultan yang dikabarkan berasal dari luar negeri.
Jika proses berjalan lancar, pada pertengahan tahun ini rencana induk tuntas dikerjakan dan pada akhir tahun sudah mulai pembangunan tahap pertama.