Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku bisnis logistik mengusulkan adanya penyesuaian biaya pengiriman jalur udara agar beban operasional semakin rendah.
CEO J&T Express Robin Lo mengatakan pengiriman jalur darat dan biaya tol masih cukup tinggi dibandingkan dengan melalui transportasi udara yang memiliki waktu tempuh yang lebih cepat. Namun, sayangnya biaya kargo pesawat cenderung lebih mahal. Selain itu, pengiriman barang yang menggunakan pesawat kargo belum banyak karena masih didominasi dengan pesawat konvensional.
“Jadi, biaya tol dan kargo pesawat dirasa perlu disesuaikan, dengan begitu akan memaksimalkan proses pengiriman dengan daya saing yang kuat,” jelasnya, Selasa (4/3/2020).
Sementara itu, Supply Chain Indonesia mengharapkan adanya penekanan terhadap manajemen rantai pasok untuk sektor logistik.
Senior Consultant Supply Chain Indonesia Dhanang Widijawan menekankan infrastruktur menjadi faktor pengungkit, feeder, penggerak, dan akselerator aktivitas ekonomi, khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan koperasi pada tingkat urban dan rural.
“Alhasil logistik dan manajemen rantai pasok menjadi feeder terjadinya efek berganda bagi terciptanya lapangan kerja, sekaligus bola salju terserapnya tenaga kerja pada berbagai sektor ekonomi nasional,” jelasnya.