Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Virus Corona, Ini Insentif Logistik Versi ALFI

Perlu pula mendorong optimalisasi dan efisiensi distribusi hasil pertanian dan perkebunan dalam negeri.
Petugas beraktivitas di Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani yang berada di lokasi baru seusai diresmikan, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/1/2019)./ANTARA-Aji Styawan
Petugas beraktivitas di Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani yang berada di lokasi baru seusai diresmikan, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (23/1/2019)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai stimulus ekonomi jangka pendek yang perlu pemerintah lakukan guna mengantisipasi efek virus corona (Covid-19) adalah percepatan kemudahan impor bahan baku tujuan ekspor.

Ketua DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi menilai stimulus ekonomi jangka pendek yang efektif melalui percepatan dan kemudahan impor bahan baku industri manufaktur bertujuan ekspor produk akhir. Selain itu, perlu pula mendorong optimalisasi dan efisiensi distribusi hasil pertanian dan perkebunan dalam negeri dan percepatan integrasi sistem digitalisasi transaksi impor, ekspor serta domestik.

"Stimulus dalam jangka menengah melalui pemberian kemudahan izin usaha invetasi dan perpajakan bagi pelaku usaha kecil dan menengah, dan percepatan eksekusi positive list investment untuk pemodal asing di sektor infrastruktur logistik," jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Selasa (3/3/2020).

Dia menanggapi soal stimulus ekonomi guna mencegah kenaikan harga bahan pokok dan bahan baku industri. Kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi keniscayaan seiring dengan masuknya corona yang menyebabkan i di tengah masyarakat.

Paket stimulus yang dilakukan pemerintah yakni untuk memacu kelancaran lalu lintas barang yakni penyederhanaan tata niaga ekspor, pelonggaran impor bahan baku, percepatan impor 500 importir bereputasi dan mengurangi biaya logistik.

Yukki menilai langkah dan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian yang realistis dan penuh kehati-hatian sepanjang 2019, masih akan berlanjut hingga tahun ini.

"Apalagi, di awal tahun ini dunia global dihebohkan dengan mewabahnya virus Corona, yang berimbas pada aktivitas perdagangan internasional termasuk Indonesia," ujarnya.

Dia mengungkapkan, pada awal 2020, seluruh elemen pebisnis bersama-sama dengan pemerintah, masuk dalam optimisme dan sangat dikagetkan dengan kehadiran virus yang mewabah tersebut. Bahkan, pada 28 Februari 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa penyebaran virus semakin besar lantaran lebih dari 85.000 orang telah terinfeksi di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper