Bisnis.com, JAKARTA - Gojek berkomitmen memperkuat komitmen keamanan pelanggan dan mitra melalui inisiatif #AmanBersamaGojek yang berfokus pada edukasi, teknologi, dan proteksi.
Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek, menyatakan rasa aman dalam memanfaatkan ekosistem merupakan prioritas utama perusahaan. Oleh sebab itu, investasi akan terus dialokasikan guna senantiasa menjaga keamanan dan keselamatan pelanggan maupun mitra.
Gojek berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) serta pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan literasi digital bagi masyarakat, melalui edukasi sepanjang tahun 2020. Mereka pun meluncurkan inisiatif #AmanBersamaGojek.
Kevin menegaskan, keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama dan merupakan tanggung jawab bersama. Perusahaan pun telah berinvestasi pada pengembangan teknologi, serta berbagai program proteksi.
"Setara dengan dua fokus di atas, kami juga berinvestasi pada edukasi agar pelanggan dan mitra kami bisa mendapatkan manfaat paling optimal dari teknologi digital dan tidak dirugikan," ungkapnya melalui siaran pers, Sabtu (29/2/2020).
Sementara itu Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo mengatakan pengguna internet di Indonesia sangat tinggi mencapai lebih dari 170 juta pengguna. Namun, tingkat literasi digital masyarakat kita masih tergolong rendah.
"Agar tak kehilangan momentum kita harus bekerja keras bersama-sama meningkatkan literasi digital masyarakat. Hal ini menjadi prioritas kami di Kominfo," tuturnya.
Dia menjelaskan, prioritas Kemkominfo dalam meningkatkan literasi digital, dilakukan seiring dengan akan terbitnya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi sebagai payung hukum yang mengatur standar perlindungan data pribadi masyarakat.
“Kami mengapresiasi langkah Gojek sebagai pemain di industri yang tanggap dalam melihat situasi ini dan memasukkan edukasi sebagai salah satu fokus melalui program peningkatan literasi digital bagi masyarakat luas yang berkelanjutan," terangnya
Kolaborasi Gojek dengan Kominfo membuat masyarakat, mitra, dan pelanggan akan mendapat akses edukasi dalam bentuk yang mudah dipahami seperti poster, infografis, kuis di aplikasi Gojek, maupun video iklan layanan masyarakat.
Materi edukasi tersebut akan disampaikan melalui aplikasi Gojek, media sosial, forum kopdar mitra Gojek, maupun sosialisasi di beberapa kota bersama Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM).
Selain edukasi, Gojek juga mengimplementasikan teknologi, serta program proteksi untuk memastikan keamanan masyarakat saat menggunakan layanan Gojek.
Implementasi teknologi hadir melalui Gojek Shield yang dijalankan dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan, serta dioperasikan oleh tim keamanan digital kelas dunia yang terdiri dari data scientist, engineers, dan juga pakar cyber security.
Fitur ini terdiri dari teknologi perlindungan yang menjaga seluruh pihak dalam ekosistem dari ancaman keamanan, termasuk di antaranya fitur penyamaran nomor telepon, intervensi chat, dan juga fitur tombol darurat yang terhubung dengan Unit Darurat Gojek yang siaga 24 jam dalam memberikan pertolongan.
Memanfaatkan machine learning, Gojek Shield mampu mencegah dan menindak setiap perilaku mencurigakan yang terjadi pada platform. Di Singapura, sistem Gojek juga mendeteksi dan melakukan suspend kepada 120 mitra driver yang menggunakan aplikasi modifikasi.
Selanjutnya, program proteksi Gojek mencakup langkah antisipasi untuk meminimalisir berbagai bentuk risiko. Dalam transportasi, Gojek memberikan berbagai pelatihan kepada para mitra driver sehingga mereka dapat menjadi pelopor keselamatan. Pelatihan-pelatihan itu antara lain pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), pelatihan anti-kekerasan seksual, serta keselamatan berkendara.
Khusus pelatihan keselamatan berkendara, Gojek telah memberikan pelatihan kepada mitra driver di seluruh kota operasional utama yang tersebar di 17 provinsi.
Program proteksi Gojek juga dilengkapi dengan jaminan perlindungan asuransi, antara lain asuransi perjalanan di GoCar dan GoRide, asuransi kehilangan dan kerusakan barang untuk layanan logistik GoSend dan GoBox, serta asuransi layanan GoLife.
Dalam waktu dekat, Gojek juga akan meluncurkan program Jaminan Saldo GoPay Kembali untuk melindungi pengguna dari transaksi yang tidak sah.