Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian PUPR Akan Bangun 1.000 Embung Baru Hingga 2025

Dalam upaya mencegah kekeringan dan menjamin ketersediaan air bersih, Kementerian PUPR menargetkan untuk membangun 1.000 embung baru dalam kurun lima tahun ke depan.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie meninjau lokasi pembangunan Embung Rawa Sari di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (6/10).,ANTARA-Fachrurrozi
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie meninjau lokasi pembangunan Embung Rawa Sari di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (6/10).,ANTARA-Fachrurrozi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana untuk melanjutkan pembangunan 1.000 embung baru dalam kurun lima tahun ke depan sebagai upaya pengelolaan air untuk mencegah kekeringan.

Selama kurun 2015 hingga 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun sebanyak 1.053 embung.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan bahwa dalam kurun lima tahun ke depan akan dilanjutkan dengan pembangunan 1.000 embung baru.

Basuki mengatakan penyediaan sarana dan prasarana air bertujuan untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan. Salah satunya pembangunan embung dengan kapasitas tampung antara 1.000 hingga 500.000 meter kubik dan kedalaman dibawah 15 meter.

“Di beberapa daerah terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung” kata Menteri Basuki seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis pada laman resmi Kementerian PUPR, Kamis (27/2/2020).

Sementara itu, pada 2019 Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra III telah menyelesaikan pembangunan Embung Sungsang di Bangkinang, Ibu Kota Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Embung tersebut dibangun di atas tanah seluas 25 hektare dengan luas genangan 5,5 hektare dan kapasitas tampung 123.750 meter kubik.

Embung Sungsang dibangun untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air baku rumah tangga di Kabupaten Kampar dengan debit pengambilan sebesar 100 liter per detik setara 80.000 Sambungan Rumah (SR).

Sebelumnya kapasitas eksisting PDAM di Kabupaten tersebut sebesar 40 liter per detik atau setara 32.000 SR yang bersumber dari Sungai Kampar.

Dengan dibangunnya Embung Sungsang, maka pemenuhan kebutuhan air di Kabupaten Kampar tidak lagi hanya bersumber dari Sungai Kampar yang debit airnya menurun pada musim kemarau.

Embung sebagai tampungan air juga dapat menampung kelebihan air pada musim penghujan dan dimanfaatkan pada musim kemarau, sehingga menjamin keberlangsungan ketersediaan air daerah tersebut.

Sementara itu, pembangunan Embung Sungsang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) TA 2018 sebesar Rp 3 miliar dengan kontraktor PT Pedro Rokan dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2019 sebesar Rp 14,2 miliar dengan kontraktor PT Fera Yanesha Ramadhan.

Kepala BWS Sumatera III Provinsi Riau John Sianipar menyatakan salah satu tantangan yang dijumpai dalam pembangunan embung tersebut adalah hasil pengujian tanah untuk pondasi tanggul embung dimana terdapat material pasir batu.

“Oleh karena itu perlu digunakan steel sheet pile untuk mengurangi rembesan/pergeseran pada bangunan utama dan tanggul embung,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper