Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah masih putar otak memangkas gap target investasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan realisasi investasi yang tercatat.
Deputi bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengemabngan Wilayah Kementerian Koodinator Perekonomian Wahyu Utomo mengatakan dalam RPJMN 2020 – 2024 pemerintah mengharapkan investasi jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi.
“Berdasarkan catatan, RPJMN 2024 diperkirakan kebutuhan investasi Rp5.300 triliun, sementara berdasarkan catatan realisasi investasi hanya sekitar Rp800—Rp900 triliun per tahun,” katanya dalam seminar Roadmap Industri Manufaktur Indonesia, Kamis (27/2/2020).
Pada tahun ini, BKPM menargetkan realiasasi investasi PMDN dan PMA pada sebesar Rp886,3 triliun atau naik 9,6 persen dari tahun lalu. Selanjutnya, sepanjang periode 2020-2024 BKPM membidik rata-rata pertumbuhan investasi sebesar 11,7 persen secara tahunan.
Dari perhitungan yang ada, terlihat jurang pemisah yang besar antara target dan realisasi investasi. Untuk itu, pihaknya berkomitmen mendukung pengembangan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di Indonesia, dengan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan konektivitas antardaerah.
Dia menambahkan dukungan insentif fiskal yang diberikan diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan KEK ke depannya. Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah proyek strategis untuk menunjang konektivitas.
Baca Juga
“Intinya proyek-proyek yang akan kita bangun harus bisa menghubungkan kawasan-kawasan tersebut agar punya nilai tambah yang lebih tinggi,” tambahnya.