Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan langkah pemerintah mengeluarkan paket kebijakan cukup efektif untuk menahan dampak virus corona pada perekonomian domestik.
Menurutnya, hal itu membuktikan pemerintah responsif dan antisipatif dalam menghadapi dampak dari Covid-19 yang berpotensi mempengaruhi perlambatan ekonomi global yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik yang cenderung melambat.
"Sektor pariwisata domestik diperkirakan akan berdampak signifikan dan mengingat subsektor seperti perhotelan, restoran dan penerbangan akan terpengaruh sehingga berpotensi akan menghambat pertumbuhan konsumsi rumah tangga," katanya ketika dihubungi, Rabu (26/2/2020).
Josua menilai pemberian insentif, baik berupa diskon tiket pesawat dan hotel, diharapkan akan mendorong minat wisatawan domestik untuk berkunjung ke destinasi di dalam negeri. Dengan upaya mendorong warga untuk berwisata di dalam negeri, dia berharap langkah tersebut dapat mengurangi defisit jasa dalam neraca transaksi berjalan. Pasalnya, dampak dari Covid 19 diperkirakan cukup signifikan bagi perekonomian China.
"Kondisi ini selanjutnya akan mempengaruhi perekonomian domestik melalui transmisi ke konsumsi rumah tangga, investasi serta sektor pariwisata secara khusus pada kuartal I/2020," ungkapnya.
Lebih lanjut, Josua mengatakan rencana pemerintah memberi stimulus berupa penambahan bantuan kartu sembako serta peningkatan subsidi perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk membatasi penurunan tingkat masyarakat menengah ke bawah.
Di sisi lain, dia meminta pemerintah melakukan strategi front loading dalam penyerapan belanja pusat dan daerah.
"Tujuannya mendorong produktivitas belanja sehingga diharapkan ada triple down effect yang dirasakan oleh masyarakat dalam menghadapi perlambatan ekonomi global," ungkapnya.
Pemerintah akhirnya mengeluarkan jurus untuk meredam dampak virus corona atau Covid-19 terhadap perekonomian. Sejumlah paket stimulus ekonomi diterbitkan untuk menggairahkan daya beli masyarakat.
Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo telah mengalokasikan anggaran senilai Rp10,3 triliun untuk merealisasikan paket kebijakan guna meminimalisir perlambatan pertumbuhan ekonomi.