Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha merespons positif upaya PT Pelindo III (Persero) dalam merelaksasi waktu empty in-bound dan early stack penumpukan peti kemas.
Branch Manager Surabaya PT CMA-CGM Efraim Zakka menyebutkan rencana terobosan dari Pelindo III, bisa menjadi lompatan untuk meningkatkan frekuensi ekspor terutama di Jawa Timur. Adapun, free time empty in-bound merupakan sebuah insentif yang menarik dan dalam jangka panjang akan menjadi lompatan dalam mengembangkan ekspor di Jawa Timur.
"Ini dampaknya tidak langsung kami rasakan tetapi lebih kepada teman eksportir dan pemilik barang yang mendapatkan manfaatnya,” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (24/2/2020).
Sementara itu, Ketua umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwaerder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan program simplifikasi proses bisnis diyakini bisa memicu para pengusaha untuk menambah volume ekspor di Pelindo III. Namun, diharapkan perseroan juga bisa memfasilitasi para pelaku usaha kecil (UKM) dalam proses ekspor.
"Simplifikasi ini, sambungnya dapat menstimulasi para pengusaha untuk lebih meningkatkan volume ekspor mereka," kata Yukki.
Rencananya, Pelindo III akan memulai rencana penyederhanaan proses bisnis ekspor mulai 1 Maret 2020 melalui dua anak perusahaannya, yaitu PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) dan PT Terminal Teluk Lamong.
Baca Juga
Terobosan ini berpotensi menambah volume peti kemas dan tetap menjaga masa penimbunan peti kemas (dwelling time) di bawah tiga hari.