Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah: Indonesia Bisa Kehilangan Fasilitas Tarif Khusus dari AS

Pasca dicoret dari datar negara berkembang, Sekretaris Kemenko Perekonomian menilai Indonesia bisa kehilangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP)
Sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat
Sejumlah truk membawa muatan peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ ANTARA - M Risyal Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Langkah AS yang mengkategorikan Indonesia sebagai negara maju disebut bakal berimplikasi terhadap neraca dagang Indonesia terhadap AS.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono mengatakan hal ini bisa berimplikasi pada neraca dagang Indonesia terhadap AS yang selama ini surplus menjadi defisit.

"Nanti konsekuensinya bisa ke GSP [Generalized System of Preferences] dan lain-lain," kata Susiwijono, Senin (24/2/2020).

Implikasinya, fasilitas yang selama ini dinikmati oleh Indonesia karena termasuk dalam GSP bisa tidak berlanjut. "Begitu kita keluar dari negara berkembang, ada konsekuensi dari masalah fasilitas perdagangan. Pasti berpotensi defisit, tapi pasti sudah ada langkah-langkah untuk menyelesaikan itu," kata Susiwijono.

Dari fasilitas GSP, Indonesia bisa menikmati pembebasan bea masuk atas 124 produk yang diekspor dari Indonesia ke AS.

Pada 2019, neraca dagang Indonesia terhadap AS mengalami surplus hingga US$9,58 miliar. Surplus neraca dagang tersebut lebih tinggi dibandingkan 2018 yang sebesar US$8,56 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper