Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Indonesia tidak lagi mengimpor rayon dan viscose rayon. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi defisit neraca perdagangan.
"Jadi tidak usah kita impor rayon, impor viscose. Kita sendiri sudah bisa memproduksinya. Saya kira kekuatan-kekuatan seperti ini yang harus mulai diangkat karena ini juga bisa mengurangi substitusi impor, artinya bisa mengurangi defisit neraca perdagangan kita," kata Jokowi saat meresmikan fasilitas produksi rayon dan benang terintegrasi PT Asia Pacific Rayon, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Jumat (21/2/2020).
Jokowi berharap fasilitas produksi Asia Pasific Rayon dapat memperkuat industri tekstil dan produk tekstil nasional sekaligus mengurangi ketergantungan impor terhadap bahan baku tekstil seperti kapas. Saat ini kebutuhan kapas belum dapat dipenuhi dari dalam negeri.
"Saya kira dengan jumlah nursery bibit yang sampai 300 juta kapasitasnya itu sebuah jumlah yang sangat besar. Ini yang saya kira banyak belum dilihat bahwa kita memiliki sebuah potensi besar dalam industri rayon ke depan," kata Presiden.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, produk rayon dari fasilitas produksi tersebut juga mengincar pasar ekspor. Pabrik memiliki rencana mengapalkan produk ke sejumlah negara lain seperti Turki, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, hingga negara-negara Eropa.
Adapun viscose rayon merupakan salah satu bahan baku yang dapat diproduksi oleh pabrik Asia Pasific Rayon. Viscose merupakan serat benang yang berasal dari olahan kayu dan dapat terurai secara alami, sehingga dapat digunakan untuk produk tekstil berkelanjutan.
Jokowi mengaku senang dan sangat mengapresiasi investasi yang ditanamkan di Kabupaten Pelalawan, Riau tersebut. Selain menyediakan peluang kerja dan kesempatan usaha bagi industri tekstil kecil dan menengah, investasi yang dilakukan tersebut akan menjadi pendorong ekonomi daerah dan nasional.
"Sekitar 77 persen tumbuhnya ekonomi itu sangat bergantung pada dunia usaha dan swasta. Oleh sebab itu, saya menyambut baik investasi yang telah dilakukan oleh Asia Pacific Rayon di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau," tuturnya.