Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat okupansi apartemen sewa di Jakarta diperkirakan akan mengalami penurunan lebih lanjut pada 2020 lantaran akan ada tambahan pasok yang masuk ke pasar.
Berdasarkan riset Leads Property, tambahan pasok dari Somerset Sudirman tahun ini akan menambah tekanan pada pasar apartemen sewa di Jakarta, lantaran kondisinya sudah kelebihan pasokan, di mana jumlah permintaan dan pasok yang tak seimbang.
Senior Director Leads Property Darsono Tan menyebutkan, dengan kondisi ini, diperkirakan para pemilik apartemen sewa akan mempertahankan harga sewanya di posisi yang saat ini sedang turun.
“Ini dalam upaya agar lebih kompetitif, bagaimana bisa menawarkan apartemen sewa dengan harga yang lebih menarik,” katanya melalui laporan tertulis, Jumat (21/2/2020).
Menurut Leads Property, harga sewa apartemen di Jakarta tahun ini diproyeksikan bergerak mendatar di kisaran Rp300.000 – Rp320.000 per meter persegi per bulan.
“Kompetisi dari pasar sekunder masih membayangi pasar apartemen sewa. Karena umumnya apartemen seken sudah dilengkapi furnitur berkualitas dan segmen yang ditawarkan lebih tinggi, sehingga lebih menarik bagi calon pengisi,” lanjutnya.
Baca Juga
Proyeksi kinerja pasar apartemen sewa yang menurun itu berkaca pada kondisi 2019, di mana rata-rata permintaan apartemen sewa mengalami penurunan hingga 2,5 persen sepanjang 2019. Adapun, secara tahunan, penurunannya tercatat tipis, hanya 0,4 persen.
Secara harga, sewa apartemen pada kuartal IV/2019 mengalami penurunan 2,3 persen dibandingkan dengan pada kuartal sebelumnya di kisaran Rp371.695 per meter persegi per bulan.
Selain itu, apartemen sewa tak berlayanan juga turut mengalami penurunan harga sebesar 5,3 persen pada kuartal IV/2019 dibandingkan dengan pada kuartal sebelumnya, turun ke posisi Rp209.293 per meter persegi per bulan.