Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Usul Pemerintah Sediakan Pesawat Kargo ke China

Volume logistik ekspor berkurang hingga 30 persen terutama dari Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat kargo/Ilustrasi
Pesawat kargo/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha kargo udara mengusulkan agar pemerintah menyediakan rute pesawat khusus kargo yang menghubungkan pengiriman barang China dan Indonesia.

Managing Director PT Transtama Logistics Ade Wellington Adrian mengungkapkan penghentian sementara penerbangan dari dan ke China berakibat pengurangan volume logistik ekspor hingga 30 persen terutama dari pintu Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, China menjadi tujuan banyak komoditas barang-barang segar atau perisable asal Indonesia.

"Solusi terbaik perkara ini yakni membuka jalur pesawat freighter [khusus kargo], mengingat tidak ada penumpang hanya awak pesawat yang sangat terbatas jumlahnya," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (19/2/2020).

Dia bercerita dari jumlah itu yang penerbangan langsung ke China seperti Garuda Indonesia, China Southern Airline, dan lain-lainnya mempunyai pangsa bisa antara 70-80 persen.

Lebih lanjut, pria yang menjadi Ketua Indonesia Cargo Agent Club (ICAC) tersebut menilai pesawat penumpang menuju China juga sangat terbatas karena banyak maskapai yang mengurangi jumlah penerbangan.

Berdasarkan catatan Angkasa Pura II terdapat 143 pergerakan pesawat dari dan ke China dalam sepekan, sementara Angkasa Pura I mencatat 158 pergerakan per pekan yang hilang akibat penutupan tersebut.

Bisnis.com mencoba untuk melakukan kalkulasi kasar mengenai hilangnya potensi muatan kargo. Misalnya, seluruh pengiriman barang dari dan ke China menggunakan pesawat berbadan lebar (wide body) jenis Airbus A330 yang memiliki kapasitas kargo mencapai 50 ton.

Adapun, total penerbangan dari dan ke China yang dilayani oleh AP I dan AP II mencapai 301. Jika dikalikan dengan berat muatan kargo, maka dalam sepekan terdapat 15.050-15.652 ton kargo udara yang hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper