Bisnis.com, PEKANBARU - Kementerian PUPR meminta Hutama Karya mempercepat konstruksi tol Pekanbaru-Dumai agar bisa beroperasi pada April 2020, atau sebelum Lebaran.
Hal ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ketika melakukan peninjauan Tol Pekanbaru-Dumai pada Kamis (20/2/2020). Basuki mengatakan, masih ada beberapa area yang pengerjaan konstruksinya membutuhkan waktu karena kondisi tanah perlu disesuaikan.
"April sudah bisa ya, operasional bukan fungsional," kata Basuki.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur, Aji Prasetyanti, menyanggupinya. Dia mengatakan hingga saat ini progres konstruksi secara rata-rata ruas Pekanbaru-Dumai sudah mencapai 88 persen. "Kalau tanah [pembebasan lahan] sudah tinggal sedikit, 1,5 kilometer yang di seksi 4 dari 131 kilometer," katanya.
Aji menambahkan, kendala yang dihadapi dari pembangunan ruas Pekanbaru-Dumai yaitu kondisi cuaca, kondisi lahan dan pembebasan lahan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Bintang Perbowo, yakin target ruas Pekanbaru-Dumai beroperasi. "Ahlinya sudah bilang bisa, yakinlah, InsyaAllah bisa," katanya.
Baca Juga
Basuki menambahkan fungsi strategis dari keberadaan ruas Tol Pekanbaru-Dumai ini yaitu memberikan dampak termasuk secara ekonomi.
Dia menjelaskan saat ini keberadaan jalan nasional di area tersebut yaitu sekitar 200 kilometer dan sempit. Sedangkan Pekanbaru-Dumai merupakan kawasan industri dan ekonomi yang berkembang cepat.
Kehadiran tol dengan panjang total 131 kilometer ini diyakininya sapat meningkatkan kelancaran. Pasalnya, menurut Basuki, lalu lintas harian rata-rata (LHR) untuk Trans Sumatra juga termasuk positif sejauh ini.
"LHR nya kalau yang di Sumatra ini kelihatannya sekarang sudah 75 persen dari LHR di feasibility study. Di Jawa itu malah lebih kecil. Jadi saya kira truk-truk itu bisa pindah ke sini [Tol Pekanbaru-Dumai, Trans Sumatra]," jelasnya.
Basuki mencontohkan jika nantinya truk-truk yang membawa sawit tersebut pindah ke tol, maka akan bisa lebih terukur waktu tempuhnya. "Dengan tol bisa hitung waktu yang pasti, berapa jam harus sampai di pabrik. Kalau dia pindah ke sini jalan nasionalnya juga akan lebih awet, jadi ada dampak bolak-balik," jelasnya.
TARIF TOL
Pengoperasian ruas Pekanbaru-Dumai sendiri ditargetkan pada April 2020. Untuk tarif yang akan diterapkan juga masih mengacu pada regulasi yang ada. "Masih sama Rp900 per kilometer," kata Bintang.
Basuki menanggapi positif penerapan tarif tol Rp900 per kilometer ini. "Itu bagus sekali. Pada 2020 investasinya pasti lebih mahal. Namun, kalau bisa ditekan sampai Rp900 dengan 131 kilometer dan nilai investasi Rp16 triliun, berarti 1 km sekitar Rp120. Saya kira masih oke, kalau elevated pasti lebih mahal," katanya.
Tol Pekanbaru-Dumai dimulai konstruksinya pada 2017. PresidenJoko Widodo ( Jokowi) sempat menargetkan ruas ini dapat rampung pada 2019. Namun, rencana ini mundur ke 2020. Sebagai informasi, biaya investasi Jalan Tol Pekanbaru-Dumai mencapai Rp16,21 triliun.