Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan pengenaan cukai plastik oleh pemerintah dinilai akan berujung pada laju inflasi akibat biaya yang dibebankan pada masyarakat naik.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai niat baik pemerintah memang ingin mengurangi konsumsi dan sampah plastik sehingga lebih baik untuk lingkungan.
Namun, jika hanya pada konteks untuk mengurangi konsumsi plastik menurutnya langkah pemerintah tersebut tidak akan efektif. Pasalnya, dalam persoalan lingkungan harus ada langkah masif dan strategis.
"Seperti biasa kebijakan pemerintah bersifat parsial sehingga tidak cukup efektif. Kebijakan ini saya yakin Hanya akan meningkatkan biaya plastik yang kemudian dibebankan ke masyarakat," katanya kepada Bisnis, Kamis (20/2/2020).
Piter sepakat dengan beban tinggi pada konsumsi maka inflasi akan meningkat dan kembali menggerus daya beli.
Sementara itu, Ekonom PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Myrdal Gunarto mengatakan cukai plastik harus diterapkan untuk kepentingan amunisi fiskal yang ujungnya optimisasi peningkatan pendapatan negara.
Baca Juga
Apalagi tren ekonomi saat ini tengah melambat. Mau tidak mau pemerintah harus melakukan ekstensifikasi pendapatan negara. Untuk itu, konsekuensinya memang industri plastik yang akan terkena dampaknya.
"Namun, sektor ini tidak memiliki porsi yang tidak besar dalam perekonomian. Hal yang patut dilihat tentunya adalah kenaikan laju inflasi akibat kebijakan ini yg tampaknya masih terbatas seperti dampak cukai rokok yang naik," ujarnya.