Bisnis.com, JAKARTA - PT Amindotek meraih kontrak dari PT Bukit Prima Bahari, afiliasi usaha PT Bukit Asam (Persero) Tbk, untuk pengangkutan batu bara sebanyak 5 juta ton selama 3 tahun ke depan.
Kerja sama ini dibuktikan nota kesepakatan perjanjian bersama antara CEO Grup Amindotek Aryo Maulana dan Presiden Direktur PT Bukit Prima Bahari (BPB) Rafli Yandra Penandatanganan kontrak disaksikan oleh Direktur Amindotek Jeffry Ardiansyah P. serta Direktur PT Bukit Prima Bahari Feri Kiswondo dan Donna Dadang.
Direktur PT Amindotek Jeffry Ardiansyah mengatakan Amindotek siap investasi pengadaan kapal untuk mendukung kontrak tersebut.
Saat ini, Amindotek telah memiliki kapal kargo curah kapasitas 20.000 DWT, dan segera menambah dua tongkang dengan ukuran 270 dan 300 pada April nanti.
"Kami juga sedang mencari kapal curah supramax kapasitas 55.000 DWT, yang sekarang sudah masuk pipeline. Semua kapal itu untuk mendukung kontrak pengangkutan PT Bukit Prima Bahari (BPB)," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (19/2/2020).
Menurut Jeffry, pihaknya menggandeng lembaga pembiayaan untuk investasi pengadaan kapal, antara lain dengan BRI Syariah dan PT PANN (Persero).
Baca Juga
Dalam kontrak tersebut, PT Bukit Prima Bahari mengalokasikan pengangkutan batubara oleh Amindotek sebanyak 5 juta ton selama 3 tahun hingga 2023 ditambah masa perpanjangan 2 tahun dengan nilai sekitar Rp395 miliar.
Pihaknya mengapresiasi PT Bukit Prima Bahari atas kesempatan dan kepercayaan kepada Amindotek untuk meramaikan jasa angkutan laut di dalam negeri.
"Insya Allah Amindotek yang diisi oleh anak-anak muda memiliki kapabilitas dan integritas untuk memberikan pelayanan terbaik dan saling menguntungkan bagi kedua perusahaan," ucap Jeffry.
Direktur utama PT Bukit Prima Bahari Rafli Yandra mengatakan pihaknya memilih Amindotek karena mampu memberikan jaminan pengadaan kapal, juga sebagai upaya perusahaan untuk menjawab tantangan yang ada. Hal itulah yang membuat PT Bukit Prima Bahari harus selalu berinovasi untuk meningkatkan bidang bisnis batubara, mengkaji potensi bisnis jangka panjang, dan fokus pada kinerja operasional.
"Saat ini mencari kapal sulit karena pasar sedang naik. Kami cari konsumen dan Amindotek mau investasi. Kami apresiasi Amindotek yang dikelola anak-anak muda berdedikasi tinggi. Dan kerjasama ini bagi kami salah satu inovasi untuk meningkatkan bidang bisnis batubara, mengkaji poternsi bisnis jangka panjang dan fokus kenerja opersional," katanya.
Rafli menjelaskan, pihaknya menganggarkan angkutan sebanyak 6 juta ton pada tahun ini, lebih besar dari volume perusahaan induk (Bukit Asam) sekitar 4 juta ton.
Pada semester kedua tahun ini akan ada tambahan volume angkutan, terutama kargo dari Kalimantan dan Lampung yang diperkirakan mencapai 2 juta ton.
"Penandatanganan perjanjian antara PT Amindotek dan PT Bukit Prima Bahari pengembangan angkutan batu bara menuju target 60 juta ton ini merupakan sebuah momen penting untuk peningkatan kinerja perusahaan," ucapnya.