Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian membidik pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 8,3 persen pada tahun 2024 dan kontribusi sektor manufaktur bagi perekonomian juga diarahkan naik ke level 18,9 persen.
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian (Kemenperin) mengatakan Kemenperin akan fokus pada peningkatan investasi dan ekspor dan mendorong agar para investor yang telah menyatakan komitmen investasi untuk merealisasikan penanaman modalnya di Indonesia.
"Kami akan meyakinkan para calon investor sektor industri agar mau masuk ke Indonesia, terutama untuk menghasilkan produk substitusi impor,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (15/2/2020).
Secara khusus beberapa perusahaan yang telah menyatakan komitmen berinvestasi dalam skala besar ialah Hyundai, Toyota dan Amazon. Hyundai akan membangun pabrik kendaraan, sementara Toyota akan meningkatkan investasi untuk memasuki era kendaraan ramah lingkungan.
“Kami sangat optimistis dengan beberapa komitmen industri skala besar, seperti Hyundai, Toyota, dan Amazon,” kata Agus.
Untuk mengerek nilai ekspor, Agus menuturkan, Kemenperin akan semakin aktif mengajak pelaku industri lebih agresif lagi membuka peluang pasarnya di negara-negara nontradisional.
“Di samping itu, perlunya perluasan atau diversifikasi produk ekspor yang diarahkan untuk dapat menikmati fasilitas pembiayaan ekspor,” tuturnya.
Selain itu terdapat pula dukungan dari lembanga pembiayaan industri. Menurutnya, pembentukan lembaga pembiayaan industri merupakan hal yang sangat penting, sesuai amanat Undang-Undang No.3/2014 tentang Perindustrian.
Kemenperin, katanya, dalam waktu dekat akan melakukan safari ke sejumlah stakeholder, termasuk lembaga pembiayaan kredit. Lembaga pembiayaan diharapkan bisa meningkatkan pagu kredit dan memperluas jenis produk manufaktur.
"Contohnya, kami akan berbicara dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia [LPEI], agar misalnya memperluas program hingga mencakup produk-produk komponen otomotif,” imbuhnya.