Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHRI: Virus Corona Bikin Hotel Di Bali Rugi Rp2,7 triliun

Pembatasan penerbangan dari dan menuju China, membuat lebih dari 40.000 pemesanan hotel di Bali dibatalkan sejak wabah virus corona meledak.
MUNAS PHRI XVII Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memberikan sambutan saat membuka musyawarah nasional PHRI XVII di Karawangan, Jawa Barat, Senin (10/2/2020). Acara yang digelar pada 8--10 Februari 2020 selain mengagendakan pemilihan ketua umum untuk masa jabatan 2020--2025 sekaligus untuk perayaan ulang tahun PHRI ke-51. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
MUNAS PHRI XVII Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memberikan sambutan saat membuka musyawarah nasional PHRI XVII di Karawangan, Jawa Barat, Senin (10/2/2020). Acara yang digelar pada 8--10 Februari 2020 selain mengagendakan pemilihan ketua umum untuk masa jabatan 2020--2025 sekaligus untuk perayaan ulang tahun PHRI ke-51. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, KARAWANG — Imbas wabah wabah virus corona yang melanda China kian terasa ke sektor pariwisata Indonesia. Pasalnya, banyak pemesanan hotel yang dibatalkan usai pemerintah memberlakukan pembatasan penerbangan dari dan menuju Negeri Panda.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengemukakan lebih dari 40.000 pemesanan hotel di Bali dibatalkan sejak wabah tersebut meledak.

"Virus corona mulai berdampak pada pariwisata kita. Sekitar 40.000 pemesanan hotel dan 78.000 pax perjalanan dibatalkan di Bali. Sekitar 20.000 potensi wisatawan dari China membatalkan kunjungan," ujarnya dalam pidatonya di  Munas XVIII Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) pada Senin (10/2/2020).

Potensi kerugian akibat batalnya kedatangan ini disebut Hariyadi mencapai US$200 juta atau sekitar Rp2,7 triliun. Asumsi ini dihitung berdasarkan rata-rata pengeluaran harian wisatawan asal China di Bali.

"Dalam waktu 60 hari saja, potensi kerugian bisa mencapai Rp2,7 triliun. Dalam sehari setidaknya terdapat 3.000 kedatangan wisatawan asal China dengan pengeluaran rata-rata US$1.100," jelas Hariyadi.

Dia pun menyarankan pelaku usaha di industri ini dapat mengantisipasi dampak lebih lanjut virus corona. Hariyadi pun mengharapkan wabah virus tersebut dapat ditanggulangi seiring datangnya musim panas.

Virus 2019-nCoV virus yang menjadi dalang wabah ini tercatat telah menjangkiti lebih dari 40.100 orang dengan angka kematian mencapai 900 orang. Angka kematian ini lebih besar dibandingkan wabah SARS yang menyerang Asia pada 2002-2003 silam.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper