Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres Ma'ruf: Wisata Halal Bukan Mensyariahkan Destinasi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai wisata halal bukan membuat suatu daerah menjadi serba syariah, tetapi membuat nyaman wisatawan muslim ketika berkunjung ke suatu destinasi.
Wapres Ma'ruf Amin bersama Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi saat melakukan pertemuan di Kantor Wapres, Senin (27/1/2020)/Setwapres
Wapres Ma'ruf Amin bersama Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi saat melakukan pertemuan di Kantor Wapres, Senin (27/1/2020)/Setwapres

Bisnis.com KARAWANG - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan konsep pariwisata halal menitik beratkan kepada kenyamanan bagi wisatawan muslim.

Hal itu diungkapkan saat acara pembukaan Musyawarah Nasional ke-17 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Hotel Redean, Karawang, Senin (10/2/2020).

Wapres menegaskan wisata halal bukan membuat suatu daerah menjadi serba syariah, tetapi membuat nyaman wisatawan muslim ketika berkunjung ke suatu destinasi.

Untuk itu, dia meminta dukungan aktif dan kerja sama dari PHRI dalam memberikan layanan halal, misalnya kenyamanan untuk ibadah sholat dan kemudahan menemukan makanan halal.

"Tidak benar bila wisata halal diartikan sebagai upaya untuk mensyariahkan destinasi wisata. Oleh karena itu, dalam konteks wisata halal ini, baik Bapak Presiden, saya dan segenap jajaran pemerintah telah berkomitmen untuk terus mendorong kemajuannya," katanya.

Menurutnya, oleh karena besarnya potensi wisatawan muslim, kesadaran untuk memberikan pelayanan tambahan bagi wisatawan muslim sudah dilakukan oleh negara-negara lain.

Misalnya Jepang, Australia, Rusia dan negara-negara Eropa lainnya. Hal itu dilakukan dengan tujuan bisa menarik lebih banyak wisatawan Muslim, yang jumlahnya meningkat tajam dari waktu ke waktu.

"Indonesia yang dikenal sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia sudah seharusnya dapat menjadi pionir dan model bagi negara-negara lain," katanya.

Hal itu dilakukan bukan saja untuk menarik masuk wisatawan muslim dari luar negeri, tapi juga terutama untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan wisatawan muslim dari dalam negeri yang potensinya juga sangat besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper