Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Masa Panen, Bulog Fokus Jual Stok Beras Lama

Dari 1,8 juta ton stok beras hingga awal Februari ini, 900.000 ton di antaranya merupakan beras eks-impor hasil pengadaan 2018 silam.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di gedung parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (20/6/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Bulog bakal fokus pada penyaluran dan penjualan stok beras yang saat ini dikelola perusahaan sebelum menghadapi awal musim panen yang merupakan momentum BUMN tersebut dalam menyerap beras petani.

Guna memaksimalkan penjualan, Bulog mengharapkan dukungan dari sejumlah kementerian demi memuluskan dibukanya kanal penyaluran.

Dari 1,8 juta ton stok beras yang dikelola Bulog sampai awal Februari ini, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan 900.000 ton di antaranya merupakan beras eks-impor hasil pengadaan 2018 silam. Dia mengatakan beras ini berjenis pera dan sulit disalurkan lantaran hanya segelintir masyarakat yang memiliki preferensi beras jenis tersebut.

Bulog sendiri kala itu disebut Budi melakukan impor dengan mempertimbangkan kuota alih-alih kualitas. Dia pun melanjutkan bahwa beras yang tak kunjung disalurkan berpotensi menimbulkan persoalan lantaran Bulog harus melakukan penyerapan pada musim panen.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan penyaluran stok yang masih tersimpan, terutama untuk 900.000 ton beras berstatus cadangan beras pemerintah (CBP) sisa pengadaan luar negeri 2018 tersebut.

"Kami akan melakukan sejumlah pengelolaan, biasanya akan kami campur dengan beras pulen. Atau kami akan distribusi ke daerah yang memang membutuhkan beras pera, contohnya Sumatra Barat," kata Tri kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Dia pun mengemukakan bahwa Bulog bakal menggandeng Kementerian Perdagangan untuk menyalurkan beras melalui kegiatan operasi pasar dalam rangka menjaga Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang berlangsung sepanjang tahun. Tri mengemukakan target penyaluran per harinya berjumlah 4.000 ton.

"Dari sini disepakati beras Bulog dapat dikirim antarpulau dan dilakukan proses mixing sesuai dengan preferensi konsumen. Kalau tidak demikian beras tidak akan tersalur," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper