Bisnis.com, JAKARTA - Harga bawang putih kembali meroket di pekan awal Februari. Hal ini disebabkan stok yang minim di tangan pedagang pasar tradisional.
Pedagang bawang putih pasar induk Kramat Jati, Anas menyebut sejak beberapa pekan lalu, dia dan pedagang lainnya kekurangan stok. Biasanya Anas menerima bawang putih 1000 kilogram (kg)/hari, namun sekarang hanya 250 kg/hari.
Karena stok yang minim ini, akhirnya para pedagang menaikkan harga. Selain itu, kondisi harga di lapangan untuk bawang putih impor pun sudah mengalami pelonjakan harga sekitar dua minggu lalu.
“Realita di lapangan dari pedagang pasar induk saat ini, harga baput (bawang putih) cutting Rp49.000/kg itu harga importir, honan Rp45.000/kg itu harga importir. Sementara, pada 15 Januari 2020 harga bawang putih impor masih berkisar Rp22.000 per kg," bebernya dikutip Bisnis dari keterangan tertulis, Kamis (6/2/2020).
Padahal, awal pekan lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan bawang putih aman, meski pemerintah berencana menutup sementara impor komoditas tersebut dari China.
Ketua BPN Almisbat Bidang Pemberdayaan Masyarakat, CH Ambong menilai harga bawang putih yang tinggi dan kelangkaan stok memberatkan pedagang di pasar-pasar tradisional, konsumen, serta bisnis UKM.
Menurutnya, Dirjen Hortikuktura Kementan, Prihasto Setyanto untuk segera mengecek ke gudang importir dan lapangan, dikhawatirkan ada permainan kartel hingga stok bawang putih merosot di pasar tradisional. .
Sebelumnya, Prihasto mengatakan bahwa pada Maret harusnya kebutuhan bawang putih nasional bisa dipenuhi panen dalam negeri yang cukup luas dan lebih dari 6.000 hektare (ha).
Dia mengestimasi jika rata-rata hasilnya 10 ton/ha, panen kemudian bisa mencapai 60.000 ton, sedangkan kebutuhan nasional bawang putih sebesar 45.000 ton/bulan.
Pedagang bawang putih pasar induk Kramat Jati, Anas menyebut sejak beberapa pekan lalu, dia dan pedagang lainnya kekurangan stok. Biasanya Anas menerima bawang putih 1000 kilogram (kg)/hari, namun sekarang hanya 250 kg/hari.
Karena stok yang minim ini, akhirnya para pedagang menaikkan harga. Selain itu, kondisi harga di lapangan untuk bawang putih impor pun sudah mengalami pelonjakan harga sekitar dua minggu lalu.
“Realita di lapangan dari pedagang pasar induk saat ini, harga baput (bawang putih) cutting Rp49.000/kg itu harga importir, honan Rp45.000/kg itu harga importir. Sementara, pada 15 Januari 2020 harga bawang putih impor masih berkisar Rp22.000 per kg," bebernya dikutip Bisnis dari keterangan tertulis, Kamis (6/2/2020).
Padahal, awal pekan lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan bawang putih aman, meski pemerintah berencana menutup sementara impor komoditas tersebut dari China.
Ketua BPN Almisbat Bidang Pemberdayaan Masyarakat, CH Ambong menilai harga bawang putih yang tinggi dan kelangkaan stok memberatkan pedagang di pasar-pasar tradisional, konsumen, serta bisnis UKM.
Menurutnya, Dirjen Hortikuktura Kementan, Prihasto Setyanto untuk segera mengecek ke gudang importir dan lapangan, dikhawatirkan ada permainan kartel hingga stok bawang putih merosot di pasar tradisional. .
Sebelumnya, Prihasto mengatakan bahwa pada Maret harusnya kebutuhan bawang putih nasional bisa dipenuhi panen dalam negeri yang cukup luas dan lebih dari 6.000 hektare (ha).
Dia mengestimasi jika rata-rata hasilnya 10 ton/ha, panen kemudian bisa mencapai 60.000 ton, sedangkan kebutuhan nasional bawang putih sebesar 45.000 ton/bulan.