Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menegaskan tidak ada penutupan akses barang impor dari China. Pemerintah hanya melarang pengiriman hewan hidup tertentu dari negara yang menjadi pusat penyebaran virus Corona tersebut.
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan bahwa arus pengiriman kargo dari China melalui laut dan udara masih berjalan dengan normal. Pemerintah juga tidak menutup akses laut dari dan ke China.
"Eggak ada penutupan pelabuhan. Pelabuhan lebih banyak barang. Tidak ada turun naik orang," katanya sebelum meninggalkan Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Hal serupa juga disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Semua pengiriman melalui pelabuhan masih berjalan dengan baik. "Tidak ada penurunan impor dan ekspor," katanya.
Moeldoko menjelaskan bahwa penularan virus Corona terjadi melalui makhluk hidup. Pengiriman kargo barang, mesin, makanan, dan lainnya terbilang aman sehingga tidak ada pembatasan.
Sementara itu Amin Soebandrio dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menjelaskan bahwa penularan virus Corona tidak melalui udara. Seseorang dapat tertular melalui aktivitas berupa kontak yang menyebabkan pertukaran air liur.
Dia mencontohkan penularan melalui satu benda mati. "Ada orang batuk di dalam bus atau kereta dan menutupinya dengan tangan. Selanjutnya tangan tersebut memegang objek lain dan kemudian itu disentuh oleh orang lain tu bisa menular, karena itu mencuci tangan sangat penting," katanya.
Peneliti yang ditunjuk Media Center Corona pemerintah itu juga menjelaskan bahwa virus Corona membutuhkan sel makhluk hidup lain untuk berkembang. "Kalau [menempel] di meja [benda mati] paling lama [umurnya] 1 hari," jelas Amin.