Bisnis.com, JAKARTA - Gebrakan Sumarlin. Itulah yang melekat di benak pebinis dan pelaku ekonomi di Tanah Air ketika mendengar nama almarhum JB Sumarlin, yang tutup usia hari ini Kamis (6/2/2020) dalam usia 88 tahun.
Sumarlin yang lahir di Blitar 7 Desember 1932 itu masuk Kabinet Orde Baru di bawah Presiden Suharto sejak 1973. Jabatan pertama yang dia sandang adalah Menteri Penertiban Aparatur Negara sekaligus Wakil Kepala Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) selama dua periode, yaitu 1973-1978, 1978-1983.
Sumarlin, berdasarkan catatan Kemeterian Keuangan Republik Indonesia, mulai memberikan sentuhan terhadap kebijakan ekonomi nasional ketika menjabat Kepala Bappenas periode 1983-1988.
Sajah satu kebijakan yang bersejarah adalah Gebrakan Sumarlin I, yang dia keluarkan pada 1987 dengan menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sumarlin mengeluarkan kebijakan penaikan SBI tersebut dalam kapasitasnya sebagai Menteri Keuangan Ad Interim mengambil alih tugas Menkeu Radius Prawiro.
Berdasarakan catatan Kementerian Kuangan, Gebrakan Sumarlin I berhasil menunjukkan perkembangan yang membaik dengan angka pertumbuhan 5,7% melebihi target rata-rata pertumbuhan 5% (1988).
Gebrakan Sumarlin I ternyata membawa berkah bagi karir Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) tersebut. Sumarlin akhirnya dipercaya Presiden Suharto sebagai Menteri Keuangan periode 1988-1993.
Berikut serangkaian kebijakan yang dikeluarkan saat Sumarlin menjabat Menteri Keuangan selama periode 1988-1993.
- Pako 1988
- Paket Maret 1989
- Paket Januari 1990
- Gebrakan Sumarlin II 1991 untuk mengekang laju inflasi
Sumarlin tak pernah melupakan jasa almaternya dan terus memberikan sentuhan akademis terhadap almamaternya FEB UI, kendati suntuk mengurus perekonomian negara.
Atas deddikasinya itu, Sumarlin mendapatkan gelar penghargaan tertinggi dari FEB UI Wirakarya Adhitama. Simak profiling penghargaan Wirakarya Adhitama untuk Sumarlin dari akun Yooutube Antonius Sumarlin di atas.