Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) menutup total sebanyak 158 frekuensi penerbangan dari dan ke China dari tiga bandara yang dikelolanya.
Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi menyebutkan sejumlah bandara yang melayani rute China, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado, serta Bandara Adi Soemarmo Solo. Tercatat, hanya Bandara I Gusti Ngurah Rai yang melayani penerbangan berjadwal, dua sisanya khusus penerbangan sewa.
"Dari ketiga bandara itu, kami menutup sementara 158 frekuensi penerbangan dari dan ke China," kata Faik dalam siaran pers, Rabu (5/2/2020).
Dia memerinci untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai terdapat 125 penerbangan per minggu dari 22 destinasi di China. Tercatat ada tujuh maskapai yang melayani, antara lain China Eastern (14 penerbangan/minggu), China Southern (10 penerbangan/minggu), Citilink Indonesia (11 penerbangan/minggu), Lion Air (29 penerbangan/minggu), Xiamen Air (14 penerbangan/minggu), Garuda Indonesia (22 penerbangan/minggu), dan Sriwijaya Air (25 penerbangan/minggu).
Sementara, lanjutnya, untuk Bandara Sam Ratulangi total terdapat 28 penerbangan per minggu dari 10 destinasi dengan lima maskapai yang melayani rute dari dan ke China. Diantaranya, China Southern (3 penerbangan/minggu), Citilink Indonesia (4 penerbangan/minggu), Lion Air (15 penerbangan/minggu), Sriwijaya Air (2 penerbangan/minggu), dan Xiamen Air (4 penerbangan/minggu).
Faik menuturkan khusus untuk bandara Adi Soemarmo telah dihentikan sementara penerbangan charter seminggu sekali dari dan ke China (Kunming) sejak 30 Januari 2020. Selain itu, pada 29 Januari 2020 juga telah dilakukan pemulangan wisman rute Solo-Kunming sebanyak 174 penumpang pukul 18.45 WIB.
Baca Juga
"Dalam kondisi ini, kami tetap mengutamakan aspek hospitality dalam melayani calon penumpang," ujarnya.