Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani : Ekonomi Global Melambat karena 'Ulah' Pria

Sri Mulyani berkelakar bahwa gejolak global yang timbul diakibatkan oleh kebijakan yang keputusannya diambil oleh laki-laki, sebut saja Brexit hingga perang dagang AS-China.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (dari kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar berbincang saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2020 di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Seminar yang mengangkat tema Advancing Investment-Led Growth ini diselenggarakan untuk mendorong partisipasi swasta di sektor investasi, sehinga momentum pertumbuhan ekonomi nasional terjaga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (dari kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar berbincang saat menghadiri Mandiri Investment Forum 2020 di Jakarta, Rabu (5/2/2020). Seminar yang mengangkat tema Advancing Investment-Led Growth ini diselenggarakan untuk mendorong partisipasi swasta di sektor investasi, sehinga momentum pertumbuhan ekonomi nasional terjaga.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masalah perlambatan ekonomi global yang melanda dalam beberapa waktu terakhir disebabkan oleh ulah laki-laki.
 
Dia menuturkan gejolak global yang timbul diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang keputusannya diambil oleh laki-laki, sebut saja Brexit hingga perang dagang antara AS dengan China.
 
"Kebanyakan masalah-masalah global itu men made, terutama karena kurangnya perempuan dalam mengambil kebijakan," ujar Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2020, Rabu (5/2/2020).
 
Oleh karena itu, laki-laki pun dinilai perlu bertanggung jawab atas masalah yang timbul.

"Men create it, men have to fix that," sambungnya, disambut tawa hadirin.
 
Akibat pertumbuhan ekonomi global yang melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pun tercatat mengalami perlambatan dan hanya mencapai 5,02 persen pada 2019. Realisasi ini menjadi yang terendah sejak 2015, ketika angkanya hanya mampu menyentuh 4,88 persen.
 
Perlambatan tampak pada seluruh komponen PDB terutama Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh rendah sebesar 4,45 persen pada 2019, serta ekspor dan impor yang tercatat mengalami kontraksi hingga 0,87 persen dan 7,69 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper