Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Investment Forum 2020, Teropong Investasi di Tahun Tikus Logam

Bank Mandiri Menggelar acara Mandiri Investment Forum 2020 hari ini, Rabu (5/2/2020) untuk mendorong partisipasi swasta di sektor investasi, sehinga momentum pertumbuhan ekonomi nasional terjaga.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mandiri Menggelar acara Mandiri Investment Forum 2020 hari ini, Rabu (5/2/2020) untuk mendorong partisipasi swasta di sektor investasi, sehinga momentum pertumbuhan ekonomi nasional terjaga.

Mandiri Investment Forum 2020 merupakan hasil kolaborasi antara Bank Mandiri dengan Mandiri Sekuritas dan didukung oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Tema acara seminar itu adalah Indonesia: Advancing Investment-Led Growth.

Simak update informasinya di artikel ini. Mandiri Investment Forum 2020 digelar di Hotel Fairmont, Jakarta mulai pukul 08.00 WIB dengan rundown sebagai berikut:

08.30-Opening Remark dari Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri
08.40-Keynote Speech dari Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian
09.00-Keynote Speech dari Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
10.10-Keynote Speech dari Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia

10.40-Panel I : Global Growth : Anticipating for Another Economic Deceleration?
- Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Perdagangan serta Menteri Pariwisata & Ekraf
- Sean Darby, Chief Global Equity Strategist, Jefferies
- Neeraj Seth, Managing Director & Head of Asian Credit, BlackRock
Moderator : M Chatib Basri, Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri

11.40-Panel II : Investing in Indonesia : Global Key Players’ Perspective
- Corine Tap, Country CEO Danone Aqua & Chairwoman of EuroCham Indonesia
- Amit Mohta, Vice President Unilever – Singapura
- Eric Vaillier, Vice President and CFO Multistrada Arah Sarana
Moderator : Silvano Rumantir, Pejabat Eksekutif Keuangan dan Strategi Bank Mandiri

- 12.40 Makan Siang dan Konferensi Pers
- 13.40 Keynote Speech dari Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN

14.20-Panel III : Jokowi 2.0. : Beyond Infrastructure Development
- Bahlil Lahadalia, Menteri BKPM
- Keishi Suzuki, President Director of JETRO – Jakarta Office
- Margaux Constantin, Associate Principal, Mckinsey & Company
Moderator : Andini Effendi, News Anchor Metro TV

15.35-Panel IV : The Role of Corporation to Support Economic Growth in Indonesia
- Ferdinand Sadeli, Group CEI Sinar Mas Land
- Paulus Bambang WS, Direktur Astra International
- Donny Arsal, Direktur Keuangan Jasa Marga
Moderator : Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri

16.50-Keynote Speech dari Luhut B. Panjaitan, Menko Kemaritiman dan Investasi
17.30-Closing Remark dari Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri

17:47 WIB
Ekspor Besi Baja Ungguli Otomotif

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan ekspor besi baja di Indonesia saat ini sudah lebih besar daripada otomotif.

Menurutnya, data ekspor besi baja yang terakhir diterima adalah senilai US$8 miliar. Sementara berdasarkan pencatatan BPS, nilai ekspor besi baja selama Januari sampai November 2019 adalah sebesar US$6,8 miliar. Nilai tersebut lebih tinggi dari realisasi ekspor 2018 yang sebesar US$5,8 miliar.

Dia optimistis ekspor besi baja bisa mencapai US$12, 3 miliar atau US$12,5 miliar pada tahun ini. Pasalnya pada tahun ini mulai membuat carbon steel, sehingga pada 2024 ditargetkan ekspor mencapai US$26 miliar atau US$23 miliar stainless carbon steel. 

Luhut mengatakan Indonesia tidak akan lagi berbicara ekspor komoditas mentah melainkan penjualan produk yang memiliki nilai tambah. Misalnya, dengan larangan ekspor bijih nikel, nilai tambah ekspor Indonesia dari baterai litium bisa 15 kali lebih besar.

Selain itu, Indonesia juga mendorong investasi-investasi energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang ada di Kalimantan karena memiliki potensi menghasilkan listrik sebesar 10.830 MW.

Masdar, perusahaan Uni Emirat Arab, baru melakukan penandatangan kontrak kerja sama pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Apung di Waduk Cirata dengan kapasitas 145 MW.

Indonesia, lanjutnya, memiliki 60.000 hektar permukaan danau yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

Apabila 5% dari potensi danau tersebut dimanfaatkan, Indonesia akan mampu mengembangkan pembangkit energi hijau lebih besar lagi.

Adapun total investasi UEA di Indonesia yang baru saja ditandatangani bernilai US$6,8 miliar dari nilai proyek total US$22,89 miliar.

(Reportase: Ni Putu Eka Wiratmini)

17:40 WIB
Luhut Jamin Investasi Bersih Suap

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan investasi di Indonesia akan lebih baik pasca UU Omnibus law diterbitkan.

Menurutnya, Indonesia saat ini telah lebih baik dari lima atau 10 tahun lalu. Kasus suap seperti yang terjadi pada perizinan proyek Meikarta dinilai tidak akan terjadi lagi.

Pemerintah Indonesia berjanji akan memberikan kemudahan bagi investasi. "Jika kamu punya masalah datangi saya, staf saya, kita akan akomodasi, kalian tidak perlu bayar ini itu," katanya.

(Reportase Ni Putu Eka Wiratmini)

17:38 WIB
Pemberdayaan Usaha Kecil

Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menyampaikan bahwa perseroan ikut memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pada rest area di jalan tol, perseroan mengalokasikan 70% booth untuk pelaku usaha kecil.

Direktur Astra International Paulus Bambang WS menyampaikan pelaku usaha kecil merupakan bagian dari keseluruhan ekosistem yang dapat mendukung bisnis utama perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan selalu berupaya untuk ikut membangun dan mendukung UMKM. Paulus mengatakan, pada kelompok usaha kecil tier 3 dan 4 terdaftar ribuan pelaku UMKM yang mendukung supply chain dari proses manufaktur hingga after sales.

(Reportase: Maria Elena)

17:30 WIB
Pusat dan Daerah belum Sinkron

Direktur Astra International Paulus Bambang WS mengapresiasi rencana RUU Omnibus Law, yang salah satunya untuk mendorong masuknya investasi langsung ke Indonesia.

Namun menurutnya, yang harus diperhatikan adalah penerapan hukum dan konsistensi penerapan tersebut. Pasalnya selama ini, tidak ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, sehingga menghambat jalannya usaha.

Dia mencontohkan proyek Astra dengan Jasa Marga yang sudah berjalan 11 tahun baru bisa dieksekusi karena tidak ada penerapan hukum itu. 

(Reportase: Maria Elena)

16:59 WIB
Indonesia Terbaik untuk Investasi

Direktur Astra International Paulus Bambang WS menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara terbaik untuk berinvestasi.

Paulus mencontohkan, perseroan banyak berinvestasi ke perusahaan rintisan di bidang digital. Gojek misalnya, perseroan berinvestasi sebesar US$250 juta. Selain itu, pihaknya melakukan investasi perusahaan start-up di Bandung hingga Yogyakarta.

Pada sektor infrastruktur, Astra bekerja sama dengan BUMN telah membangun jalan tol sepanjang 350 km. Perseroan masih menargetkan akan membangun jalan tol hingga mencapai 500 km. Perusahaan pun tengah mencari investor lokal yang mau serius berinvestasi dalam pengembangan proyek tersebut.

Dia menambahkan, Indonesia masih memiliki banyak peluang. Oleh sebab itu, sekitar 40% dari net profit perseroan dibagikan untuk dividen, sedangkan 60% diinvestasikan kembali di Indonesia.

(Reportase: Maria Elena)

16:56 WIB
Sektor Otomotif Masih Menjanjikan

Direktur Astra International Paulus Bambang WS mengatakan peluang investasi di industri otomotif masih sangat besar. Hingga saat ini, tercatat pangsa pasar Astra mencapai 53%.

Menurut Paulus, dengan adanya aturan yang mewajibkan 30% kendaraan listrik pada 2030 menjadi peluang baru bagi Astra untuk bertumbuh. Terlebih lagi, apabila dikalkulasikan masih 90 orang per 1.000 penduduk yang memiliki kendaraan. Hal itu bisa ditingkatkan menjadi tiga kali lipat.

(Reportase: Maria Elena)

16:24 WIB
Insentif di Sektor Pariwisata

Associate Principal, Mckinsey & Company Margaux Constantin menilai Indonesia perlu melakukan kebijakan yang mampu menarik semakin banyak investor di sektor pariwisata.

Menurut dia,  sudah saatnya pemerintah Indonesia memberikan daftar insentif yang akan diberikan kepada investor. Sebaliknya, Indonesia perlu mengajak investor duduk bersama memikirkan kebijakan-kebijakan yang dapat ditawarkan ke investor.

Dia mencontohkan Tunisia yang bisa memberikan jaminan dari bank untuk investor di negaranya. Ada pula Kolombia yang mampu menyediakan ijin penggunaan lahan yang menarik investor, seperti Marriot untuk membangun hotel di negara tersebut.

(Reportase Ni Putu Eka Wiratmini)

16:12 WIB
Mengikis Kekurangan dalam Investasi

Keishi Suzuki, President Director of Jetro-Jakarta Office,  mengatakan keunggulan berinvestasi di Indonesia dibandingkan dengan negara Asean hanya mengenai tingginya pangsa pasar (market scale). Selain itu, lebih banyak kekurangan dari berinvestasi di Indonesia ketimbang keunggulan.

Kekurangan itu terutama dari masalah stabilitas politik dan sosial. Kemudian kekurangan kemampuan bahasa atau komunikasi.

Penilaian tersebut berdasakan survei yang dilakukan pihaknya ke 1.200 perusahaan Jepang yang berlokasi di Asia dan Oseania.

Sementara itu, secara produktivitas perusahaan di Jepang memiliki rasio mencapai 100%. Adapun, perusahaan Jepang yang berlokasi di Thailand dan Vietnam memiliki produktivitas sekitar 80%, sedangkan di Indonesia 74,4%.

(Reportase: Ni Putu Eka Wiratmini)

16:08 WIB
Mengajak Nasabah Investasi

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengajak Bank Mandiri untuk bekerja sama dalam mencari nasabah guna menanamkan investasi di Indonesia.

Menurutnya, BKPM dan Bank Mandiri bisa bekerja bersama untuk menyuntikkan dana maupun melakukan pembinaan untuk mendorong investasi di Indonesia. Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong investasi di Indonesia yang jauh tertinggal di bandingkan dengan negara lain.

Dia mencontohkan, Vietnam, yang mendapat keuntungan dari perang dagang China dan Amerika Serikat. Setidaknya, ada 20 sampai 30 perusahaan yang melakukan relokasi ke Vietnam karena perang dagang tersebut. Vietnam dinilai mampu memberikan kepastian, ijin yang cepat, dan insentif pajak.

(Reportase: Ni Putu Eka Wiratmini)

16:04 WIB
Hilirisasi Produk Tambang

Penghiliran tambang untuk meningkatkan nilai tambah menjadi salah satu fokus investasi Indonesia selain infrastruktur dan pariwisata.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan untuk mendorong investasi di bidang hilirisasi tambang, Indonesia telah melarang ekspor bijih nikel mulai awal tahun ini.

Diakuinya, sejak penghentian ekspor bijih nikel tersebut, banyak demonstrasi terjadi. Namun, Indonesia akan tetap memutuskan untuk tidak mengekspor bijih nikel karena fokus investasi ke depannya adalah peningkatan nilai tambah.

Menurutnya, investasi yang berkaitan dengan nilai tambah tersebut akan mendorong produksi komoditas yang dapat mensubtitusi impor hingga memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Setidaknya, dengan 25 persen cadangan bijih nikel dunia berada di Indonesia, komoditas tersebut dapat diolah menjadi bahan baku litium baterai.

(Reportase: Ni Putu Eka Wiratmini)

15:47 WIB
Tingkat Kemudahan Rendah

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan tingkat kemudahan investasi di Indonesia masih tergolong rendah yakni berada di posisi 73 atau kalah jauh dibandingkan dengan Vietnam, Thailand, maupun Singapura.

Menurutnya, saat ini pemerintah sedang melakukan sejumlah perubahan untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Salah satunya lewat RUU Ombibus Law yang terdiri atas 1.400 pasal dengan 796 di antaranya berbicara mengenai kemudahan berinvestasi dan 50 lainnya mengenai tenaga kerja.

Hanya saja, Omnibus Law tersebut saat ini masih disusun dan belum diterbitkan. Sembari menanti Omnibus Law, pemerintah saat ini mulai melakukan kemudahan investasi dengan merilis Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha.

(Reportase: Ni Putu Eka Wiratmini)

15:10 WIB
Untung US$13 Miliar

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kinerja BUMN dalam 5 tahun terakhir cukup progresif. Aset BUMN per kuartal III/2019 tercatat senilai US$600 miliar dengan profit sekitar US$13 miliar. 

Pemerintah, melalui Kementerian BUMN, juga berkomitmen bakal terus menyuntikkan modal kepada perusahaan pelat merah untuk mengembangkan bisnis.

Dia menambahkan beberapa sektor yang akan difokuskan  untuk pengembangan BUMN di antaranya adalah infrastruktur, produk hijau, energi, jasa kesehatan, pariwisata, teknologi, dan pembangunan ibu kota negara (IKN).

(Reportase: Maria Elena)

15:07 WIB
BUMN Kelas Global

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan fokus kerja Kementerian BUMN adalah meningkatkan kualitas dan memperbaiki ulang bisnis sehingga dapat membawa korporasi pelat merah menjadi global players.

BUMN juga akan fokus meningkatkan model bisnis yang dimiliki, selain agar dapat meraih investasi, entitas milik negara juga dapat lebih memberikan dampak ke ekonomi Indonesia.

Selain itu, BUMN nantinya akan tersentralisasi dengan tujuan meningkatkan kompetensi, tidak hanya dari perusahaan besar, melainkan juga perusahaan yang sudah terbelakang, misal PT Pos Indonesia (Persero) dan masih banyak lagi.

(Reportase: Maria Elena)

13:58 WIB
Standar Internasional

Amit Mohta, VP Unilever Singapore, berharap pemerintah lebih banyak mengadopsi standar internasional dari setiap produk dan jasa di dalam negeri. Pasalnya, hal ini akan semakin meningkatkan minat investor untuk beroperasi di Indonesia.

Dia menyebutkan saat ini masih sedikit sekali standar internasional yang diadopsi di Indonesia, yang dapat meningkatkan investasi. Sebagian pelaku usaha sudah mencoba menerapkannya, tetapi dengan biaya yang sangat mahal dan menurunkan daya saing produk.

Meskipun demikian, insentif pajak yang ditawarkan pemerintah saat ini dinilai membantu perusahaan dalam merancang rencana investasi baru.

(Reportase: M. Richard)

13:42 WIB
Insentif Pajak Membantu Perusahaan

Amit Mohta, VP Unilever Singapore,  menyebutkan bisnis perusahaan cukup baik di Indonesia dengan permintaan fast moving consumption product (FMCG) yang kuat.

Pihaknya melihat komitmen dalam mendukung pelaku usaha dari pemerintah cukup baik. 

Dia menyebutkan insentif-insentif pajak yang ditawarkan pemerintah saat ini sangat membantu perusahaan untuk membuat rencana investasi baru ke depan.

(Reportase: Muhammad Richard)

13:16 WIB
Ekonomi Digital

Chief Global Equity Strategist Jefferies Sean Darby menilai Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menarik investasi langsung jika dapat menciptakan ekosistem ekonomi digital yang lebih baik.

Apalagi, hal ini juga didukung dengan profil keuangan Indonesia yang dinilai sudah jauh lebih bagus dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu.

Menurutnya, Indonesia bisa mengikuti China, di mana penerapan ekonomi digital di Negara Tirai Bambu ini sangat menonjol. 

(Reportase: Maria Elena)

13:08 WIB
Indonesia Masih Potensial

Choi Min, Director of Indonesia Business Solution LG International, menyebutkan Indonesia merupakan negara yang masih sangat potensial untuk terus ditingkatkan. Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dengan kelas menengah sekitar 45 persen dari total penduduk.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk. Eric Vaillier menyebutkan kepercayaan investasi di Indonesia telah membawa perusahaan untuk berinvestasi sebesar US$1,6 miliar sejak 2015.

Perseroan juga telah mempekerjakan sekitar 4.000 tenaga kerja sejak lima tahun terakhir.

(Reportase: Muhammad Richard)

12:50 WIB
Global Sulit Diprediksi

Chief Global Equity Strategist Jefferies Sean Darby menyatakan sulit memproyeksikan arah ekonomi global dalam kondisi saat ini, khususnya setelah adanya wabah virus Corona pada 2020.

Dia pun menilai masih terlalu awal untuk memprediksi kondisi 2020 ke depan karena secara garis besar kondisi awal tahun sangat berbeda dengan awal 2019, terutama dengan perlambatan ekonomi di China karena virus Corona.

Meski telah mulai menunjukkan penurunan, lanjutnya, global masih mendapat jaminan kepercayaan terhadap otoritas di China, di mana perlambatan ekonomi di negara tersebut diharapkan akan mengalami rebound.

Di samping itu, global juga masih mengalami ketidakpastian akibat terus berlanjutnya perang dagang. Positifnya, di awal tahun ini Amerika Serikat tidak melakukan pergerakan yang drastis.

12:29 WIB
Tantangan Produktivitas

Mantan Menteri Perdagangan serta Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan Indonesia sedang mengalami tantangan produktivitas menurun akibat investasi yang lemah. Di sisi lain, imbal hasil dari penanaman modal dinilai masih belum kuat.

Dia menyebutkan Indonesia membutuhkan peningkatan 6,8 persen investasi yang masuk untuk bisa menyumbang 1 persen pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, menurutnya sangat diperlukan juga upaya mendorong kualitas ekonomi, pendidikan, dan kualitas institusi yang berhubungan dengan lingkungan investasi.

(Reportase: Maria Elena)

12:07 WIB
Bauran Kebijakan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan regulator akan tetap akomodatif dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Dia menyebutkan kebijakan akomodatif tersebut akan masuk dalam policy mix seperti moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, pasar keuangan, dan ekonomi dan keuangan syariah.

Kebijakan akomodatif Bank Indonesia diharapkan meyakinkan investor untuk tetap percaya dengan ekonomi Indonesia dan melanjutkan rencana investasinya.

(Reportase: Muhammad Richard)

12:04 WIB
Optimisme Terjaga

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berharap investor dapat menjaga optimisme dan melanjutkan rencana-rencana bisnisnya di Tanah Air.

Regulator bersama pemerintah akan terus meningkatkan sinergi serta bauran kebijakan untuk menjamin stabilitas keuangan dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Dia menilai Indonesia saat ini mampu menjaga pertumbuhan ekonominya tetap stabil di tengah ketidakpastian situasi global.

(Reportase: Muhammad Richard)

12:00 WIB
3 Alasan Investor

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan setidaknya ada 3 alasan investor masih percaya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Alasan tersebut antara lain, kemampuan sinergi antara lembaga negara, transformasi yang cepat, serta kemampuan adaptasi terhadap digital yang kuat.

Dia menyebutkan kemampuan sinergi terlihat dari koordinasi yang kuat dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi antara pemerintah, OJK, BI, dan LPS. Transformasi terlihat dari masifnya peningkatan infrastruktur yang meningkatkan kualitas semua lembaga, baik pemerintah maupun pelaku usaha.

Dalam digital ekonomi, Indonesia terbilang paling cepat dalam beradaptasi. Contohnya, finansial teknologi tumbuh cukup siginifikan beberapa tahun terakhir, dan diikuti dengan kemampuan adaptasi pemerintah dan Bank Indonesia.

(Reportase: Muhammad Richard)

11:44 WIB
Reformasi Struktural

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tidak bisa hanya bergantung pada kebijakan fiskal dan moneter, tetapi juga harus dilakukan reformasi struktural.

Kebijakan reformasi struktural ini memiliki tujuan jangka panjang, sedangkan jika hanya fokus pada kebijakan fiskal dan moneter tidak akan cukup.

Dia menambahkan meskipun ada tekanan dari sisi pendapatan korporasi, tetapi capaian tahun lalu sangat melampaui ekspektasi. Sri Mulyani pun menilai ke depan ekonomi tidak akan signifikan terdorong jika tidak dilakukan transformasi struktural.

(Reportase: Maria Elena)

11:34 WIB
Stimulus 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada beberapa inisiatif yang akan difokuskan pemerintah pada 2020.

Inisiatif tersebut di antaranya insentif pajak, peningkatan kualitas sumber daya manusia, percepatan pembangunan empat destinasi wisata utama, dana desa dan dana transfer daerah, dana peningkatan SDM dan budaya, serta penguatan neraca dagang.

Untuk kebijakan fiskal, pemerintah akan memberikan insentif pajak, kemudahan ekspor impor, value added tax facility, fasilitas khusus untuk Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan Industri, dan free trade zone.

Di samping itu, pemerintah juga akan memberikan perhatian untuk menerapkan super deductible tax untuk vokasi dan inovasi, serta omnibus law yang akan diserahkan rancangannya ke DPR minggu ini.

(Reportase: Maria Elena)

11:22 WIB
Pajak Korporasi Melemah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN pada 2019 mengalami tekanan karena pemasukan pajak korporasi di beberapa sektor melemah.

Beberapa sektor tersebut di antaranya  pertambangan, manufaktur, dan juga konstruksi. Padahal sektor-sektor ini menyerap tenaga kerja yang besar.

Sri Mulyani mengatakan pelemahan beberapa sektor tersebut juga tidak terlepas dari ketidakpastian global, termasuk juga dengan ekspor impor yang terkontraksi cukup dalam.

(Reportase: Maria Elena)

11:18 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Stabil

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2019 tercatat sebesar 2,9 persen, merupakan yang terendah sejak krisis global pada 2008-2009.

Kendati demikian, Indonesia masih mampu menjaga bertumbuh stabil di kisaran 5 persen.

Pemerintah pun berkomitmen untuk memberikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik.

(Reportase: Maria Elena)

10:48 WIB
Pendapatan Bank Mandiri Tertinggi di Asia Tenggara

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menyampaikan perseroan telah melakukan banyak transformasi selama 4 tahun terakhir.

Hal ini dilakukan perseroan dengan fokus pada perbaikan manajemen risiko dan penerapan digitalisasi.

Rasio kredit bermasalah Bank Mandiri pada 2016 sebesar 4%. Kemudian, pada 2019 tercatat kurang dari 3%.

Sejalan dengan capaian aset yang semakin baik, pertumbuhan net income perseroan naik signifikan. Bahkan tertinggi di Asia Tenggara. Pada 2016, net income Bank Mandiri sebesar Rp13,8 triliun, meningkat menjadi Rp27,5 triliun pada 2019.

(Reportase: Maria Elena)

10:35 WIB
Industri Perbankan Stabil

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan industri keuangan di Indonesia sepanjang 2019 tetap stabil, terlihat dari rasio kecukupan modal industri perbankan sebesar 23,7% per November 2019.

Pada saat yang sama, rasio kredit bermasalah juga tercatat relatif stabil yang berada di posisi 2,77%.

Royke menyebutkan Bank Mandiri dari sisi profitabilitas, yakni pendapatan bunga bersih, mengalami peningkatan 9% pada 2019, meningkat signifikan jika dibandingkan dengan kuartal II/2019 yang sebesar 3,9%.

Peningkatan profit itu ditopang oleh ekspansi bisnis yang sehat, pendapatan operasional yang tercatat stabil, peningkatan kualitas aset, dan efisiensi operasional perseroan.

(Reportase: Maria Elena)

10:13 WIB
Investasi Masih Terjaga

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Royke Tumilaar dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2020 menyatakan iklim investasi di Tanah Air akan terus terpacu dengan melihat tren pertumbuhan ekonomi yang terjaga dengan baik selama 5 tahun terakhir di tengah perlambatan ekonomi global.

Ekonomi di Indonesia tetap menguat ditengah ketidakpastian kondisi global, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang berhasil dijaga di kisaran 5% selama 5 tahun terakhir. "Kami yakin kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah akan mendorong iklim investasi di Indonesia," katanya.

Di tengah gejolak isu global, seperti perang dagang, virus Corona, dan peningkatan tensi politik di Timur Tengah, dia meyakini pemerintah mampu menjaga stabilitas ekonomi sehingga dampak dari kondisi tersebut tidak terpapar di dalam negeri.

(Reportase: Maria Elena)

10:10 WIB
Andalkan Industri Pengolahan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan eksistensi industri pengolahan masih kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah saat ini sedang menyusun omnibus law yang akan menyederhanakan 79 regulasi dan 1.239 klausul.

Oleh sebab itu, industri pengolahan masih akan terus menjadi motor pertumbuhan. Dengan penyederhanaan aturan ini pemerintah berharap investasi masuk dan menggerakkan industri pengolahan serta menciptakan lapangan kerja.

(Reportase: Muhammad Richard)

10:04 WIB
Membidik Ekspor Mobil 1 Juta

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan ekspor mobil dapat menyentuh 1 juta unit per tahun pada 2025. Saat ini Indonesia baru dapat melakukan ekspor mobil 400.000 per tahun.

Saat ini pemerintah tengah mendorong para pelaku usaha untuk dapat meningkatkan ekspor terutama mobil. Karena sektor ini industri yang memiliki nilai tambah tinggi.

(Reportase: Muhammad Richard)

10:00 WIB
Dampak Pelemahan Ekonomi China

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan kondisi perekonomian China yang sudah turun ke kisaran 6% menjadi tantangan yang cukup besar bagi perekonomian global, termasuk Indonesia.

Pasalnya, China mempunyai ukuran pasar yang cukup besar, dan membuat negara yang memiliki hubungan dagang dengannya mendapat dampak negatif.

"Namun, pemerintah tetap berkomitmen untuk mencari sumber pertumbuhan yang lebih baik, meski ekonomi China mulai melemah," katanya.

(Reportase: Muhammad Richard)

09:56 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Masih Terjaga

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi masih dalam koridor yang positif pada tahun ini.

Meskipun penuh dengan tantangan, menurutnya, pemerintah mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Kondisi tersebut berbeda dengan negara lain yang terus mengalami tekanan. 

Adapun Indonesia masih mampu menghadapi tekanan dengan pertumbuhan melandai dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

(Reportase: Muhammad Richard)

09:55 WIB
Investasi di Tengah Isu Virus Corona

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan investasi di sektor swasta akan baik dengan dukungan penuh dari pemerintah meskipun saat ini banyak permasalahan yang terjadi, seperti perang dagang hingga ketegangan di Timur Tengah.

Apalagi sambungnya, saat ini ada tantangan baru dengan mencuatnya virus Corona. Namun, Airlangga memastikan bahwa pemerintah akan selalu memberikan dukungan kepada dunia usaha. 

(Reportase: Muhammad Richard)


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper