Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuh Tantangan, Pertamina ‘Pede’ Tatap Fortune 100

Di tengah upaya meningkatkan kinerja perseroan, Pertamina menargetkan dalam jangka menengah perseroan dapat masuk ke dalam daftar Top 100 Fortune Global 500 pada 2026.
Pekerja di salah satu dari tiga pabrik Pertamina Lubricant. /PERTAMINA LUBRICANT.
Pekerja di salah satu dari tiga pabrik Pertamina Lubricant. /PERTAMINA LUBRICANT.

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja keuangan dan produksi PT Pertamina sepanjang 2019 terlihat tidak cukup menggembirakan. Kendati demikian, tidak ada salahnya perseroan punya mimpi untuk menembus daftar Top 100 Fortune 500 pada 2026.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menuturkan kinerja produksi migas Pertamina pada tahun lalu mencapai 905.000 barel setara minyak per hari (boepd) yang terdiri produksi minyak sebanyak 414.000 boepd dan produksi gas mencapai 492.000 boepd.

Menurutnya, penurunan produksi gas terjadi karena dampak belum optimalnya Mahakam. Secara total produksi migas turun dari realisasi 2018 yang mencapai 921.000 boepd. Khusus untuk produksi gas, terjadi penurunan dari realisasi 2018 mencapai 528.000 boepd.

"Terkait kinerja keuangan saya melihat penugasan kepada Pertamina dalam mendistribusikan BBM dan LPG PSO mempengaruhi kondisi tersebut," ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (3/2).

Di sisi keuangan, total laba bersih yang belum diaudit diperoleh sebesar US$2,1 miliar turun 8 persen dari tahun sebelumnya. Lalu penurunan juga terjadi pada total pendapatan yang diperoleh Pertamina selama 2019 yakni menjadi US$52,4 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai US$57,9 miliar.

Menurutnya, penunjukan pelaksana sebagai pelaksana BBM satu harga yang dilaksanakan pemerintah ini berkontribusi terhadap penurunan kinerja keuangan tersebut.

"Untuk tahun ini Pertamina perlu lebih fokus pada kinerja  segmen hulu. Selama ini yang banyak menghasilkan keuntungan adalah dari hulu," kata Komaidi.

MENUJU FORTUNE 100

Di tengah upaya meningkatkan kinerja perseroan, Pertamina menargetkan dalam jangka menengah perseroan dapat masuk ke dalam daftar Top 100 Fortune Global 500 pada 2026.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan mengatakan di tahun lalu Pertamina berhasil menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk ke daftar Fortune Global 500 yakni menempati peringkat ke-175.

"Saat ini kami berada di peringkat 175, tahun 2026 kami targetkan bisa top 100," ujarnya dalam RDP Komisi VI DPR RI, Senin (3/2/2020).

Dia berharap Pertamina dapat terus mampu memperbaiki kinerja ke depannya. Terlebih adanya dukungan dari masyarakat dan anggota dewan sehinga target ini dapat tercapai.

Dalam Fortune 500 2019, kinerja Pertamina masih di bawah dua perusahaan migas pelat merah negara Asean lainnya, yakni Petronas dan PTT. Petrolium Nasional Berhad (Petronas) teratas dibandingkan dengan Pertamina ataupun PTT.

Perusahaan migas asal Malaysia ini menduduki peringkat 158, atau naik dari posisi 191 pada Fortune 500 2018. Capaian ini didukung oleh pendapatan perusahaan senilai US$62,23 miliar dan laba senilai US$11,86 miliar pada kinerja keuangan 2018.

Selain itu, Petronas juga mencatatkan pertumbuhan laba keuangan sebesar 35,5% pada 2018 dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun sebelumnya.

Melihat indikator pertumbuhan laba, PTT Public Company Limited (PTT)  meraih kinerja mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 48,6% pada laporan keuangan 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hanya saja, pertumbuhan laba PTT belum dapat menyalip posisi Petronas.

Dalam Fortune 500 2019. PTT mendapatkan peringkat ke 163 atau naik dari peringkat 192 pada Fortune 500 2018. Perusahaan migas pelat merah Thailand ini, mencatatkan pendapatan senilai US$58,81 miliar dan meraup keuntungan senilai US$3,98 miliar pada kinerja 2018.

Kendati berada di posisi buntut dibandingkan dengan Petronas dan PTT, Pertamina mencatatkan lompatan posisi yang jauh, dengan merangsek 78 peringkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper