1. Investasi Asing Masih Malu-Malu
Realisasi investasi pada 2019 berhasil menembus Rp809,6 triliun atau melampaui target awal yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp792 triliun.
Namun, jika ditelisik lebih dalam, pertumbuhan investasi asing ternyata tak cukup meyakinkan dalam 6 tahun terakhir.
Baca berita lengkapnya di sini.
2. Menakar Dampak Virus Corona ke Ekonomi Indonesia
Ekonomi China berpotensi melambat akibat wabah virus corona dan memunculkan risiko tekanan pada pertumbuhan Indonesia karena penurunan permintaan ekspor.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan laju Produk Domestik Bruto (PDB) China tak akan sampai 6 persen akibat wabah virus zoonosis itu. Berkaca pada pengalaman wabah SARS di China, wabah yang terjadi pada 1 kuartal memiliki pengaruh atas 2 kuartal di China.
Baca berita lengkapnya di sini.
3. Menanti Kejutan Kebijakan The Fed
Federal Reserve Amerika Serikat (AS) dijadwalkan untuk menelurkan hasil pertemuan kebijakan terbarunya pada Rabu (29/1/2020) atau Kamis (30/1/2020) WIB.
Dalam hasil pertemuannya nanti, bank sentral AS tersebut diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 1,50 persen – 1,75 persen. Sejurus kemudian, Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan memberikan keterangan kepada awak media.
Baca berita lengkapnya di sini.
4. Pertamina Targetkan Serapan FAME 8,38 Juta Kiloliter
PT Pertamina (Persero) menargetkan serapan unsur nabati berupa fatty acid methyl ether atau FAME untuk biodiesel 30 persen (B30) tumbuh 52,36 persen dari realisasi pada 2019.
Dalam rapat dengar pendapat bersama dengan Komisi VII DPR RI, Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina mengatakan pada tahun ini pihaknya menargetkan penyerapan FAME untuk B30 sebanyak 8,38 juta kiloliter.
Baca berita lengkapnya di sini.
5. Realisasi Investasi Jepang Kalah dari China, Ini Penyebabnya
Realisasi investasi China ke Indonesia pada 2019 melesat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rabu (29/1/2020), Negeri Tirai Bambu yang tengah dirundung virus Corona itu, pada 2019 menggandakan nilai investasinya menjadi US$4,7 miliar dari US$2,4 miliar pada 2018.
Baca berita lengkapnya di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel