Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Tagih Komitmen Sinopec Bangun Depo Minyak di Batam

Badan Koordinasi Penanaman Modal meminta Sinopec untuk segera melanjutkan proyek pembangunan depo minyak di Batam. Proyek yang sudah groundbreaking pada 10 Oktober 2012 itu menjadi salah satu daftar investasi mangkrak di Indonesia.
Depo Bahan Bakar Minyak/ANTARA-Aprillio Akbar
Depo Bahan Bakar Minyak/ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Koordinasi Penanaman Modal meminta Sinopec untuk segera melanjutkan proyek pembangunan depo minyak di Batam. Proyek yang sudah groundbreaking pada 10 Oktober 2012 itu menjadi salah satu daftar investasi mangkrak di Indonesia.

"Pembangunan proyek itu [depo minyak di Batam] sangat prioritas, karena itu masuk investasi mangkrak,” ungkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/1).

Bahlil menegaskan, untuk mempercepat pembangunan proyek tersebut, BKPM  sudah meminta agar direksi segera memberikan penjelasan. "Jadwal bertemu dengan Sinopec belum ditentukan. Kami minta paling lama sampai akhir bulan ini, karena ini proyek sangat strategis," tegas Bahlil.

Kepala BKPM berharap direksi Sinopec segera memberikan kepastian pembangunan proyek depo minyak tersebut. Pasalnya, pembangunan depo minyak dengan biaya US$841 juta atau sekitar Rp11,77 triliun itu dapat menggairahkan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau.

Plt. Gubernur Kepulauan Riau Isdianto sebelumnya sudah mengirim surat ke Presiden Joko Widodo untuk percepatan pembangunan depo minyak di Batam, Kepulauan Riau. Proyek pembangunan depo minyak itu sudah tertunda sejak 2012.

Dalam suratnya kepada Presiden tertanggal 7 Januari 2020, Isdianto menyampaikan pembangunan depo minyak di kawasan Westpoint Maritime Industrial Park itu akan mendorong terciptanya lapangan kerja serta memberikan dampak positif bagi perekonomian di Provinsi Kepri, khususnya di Kota Batam.

“Kami berharap pembangunan depo minyak yang tertunda tersebut dapat segera direalisasikan,” katanya.

Dia menjelaskan, dalam surat itu, pihak perusahaan juga telah memperoleh izin sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dan merupakan salah satu Kawasan langsung Investasi Konstruksi yang telah ditetapkan BKPM.

Isdianto berharap, dengan percepatan pembangunan depo minyak di Batam dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Batam dan menarik investor global lainnya. Apalagi Batam adalah salah satu parameter investasi di Indonesia.

“Realisasi pembangunan depo minyak milik investor seperti Sinopec dari Tiongkok itu akan berdampak luas terhadap minat investor lainnya. Kami minta Sinopec segera membangun Depo minyak yang terlantar sejak 2012 " tegas Isdianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper